ilustrasi |
DITEMUKAN DI SIMALUNGUN, MUSHAF AL QUR'AN KUNO DENGAN ILUMINASI BIRU YANG UNIK (Akan dipamerkan pada Peresmian Museum Al Quran Sumatera Utara, 22.9.2019)
Kami mendapatkan temuan besar di sebuah mesjid kecil, di satu kampung kecil di kabupaten yang relatif kecil pula : Desa Maligas, Simalungun. Temuan besar itu adalah mushaf Al Qur'an kuno dengan iluminasi biru yang belum pernah kami temukan. Apalagi di kabupaten yang selama ini bukan dianggap kabupaten yang memikiki jejak panjang sejarah Islam.
Sejarah Islam di Simalungun jarang ditulis, sumber sumber sejarahnya juga minim. Tapi saya pernah terkejut misionaris Kristen dari Jerman satu abad yang lalu pernah memotret ulama Islam Simalungun di Bandar. Foto itu saya temukan bulan Desember 2010 di Arsip Missionaris RMG di Wuppertal, Barmen - Jerman dengan judul Mohammedanischer Heiliger in Bandar (arsip 203-108). Foto ulama Simalungun itu pernah saya publikasi di harian Waspada Medan, dimuat juga di sebuah buku tentang sejarah Simalungun dan repro besar foto ini bersama seratusan foto dari Arsip Misionaris Jerman, dipajang di Digital Library Universitas Negeri Medan sampai sekarang.
Kembali ke temuan besar di kampung kecil ini.
Mushaf ini ditemukan dalam keadaan rusak alamiah, terlalu sering dipakai dan tempat penyimpanan yang tidak mendukung untuk naskah kuno. Tapi jumlah halaman yang terselamatkan lumayan banyak, 490 halaman.
Lihat: https://www.facebook.com/Dr.IchwanAzhari/posts/827719040959609
Mushaf tidak lengkap, bagian awal dan akhirnya hilang. Dalam studi awal yang dibuat ustadz Candiki, bagian awal mushaf hilang dari surat al-Fatihah sampai surat al-An'am ayat 42. Mushaf dimulai dari pertengahan Q.S. al-An'am : 42 sampai sebagian surat al-Ghasiyah. Mushaf memiliki illuminasi (hiasan mushaf) di bagian tengah, awal surat al-Kahfi. Illuminasi cukup indah dengan warna biru yang tersebar mendominasi hampir di seluruh hiasan di halaman mushaf. Warna biru ini termasuk warna yang jarang digunakan secara dominan dalam hiasan-hiasan mushaf di Nusantara. Kami telah mengirim foto iluminasi ini ke ahli manuskrip Al Qur'an di Museum Alquran Istiqlal Jakarta . Iluminasinya gaya floral dengan tumbuhan dan jalinan tali motif banji yang menjadi hiasan di sekeliling ayat-ayat Alquran. Illuminasi seperti ini umumnya terdapat dan berasal dari Jawa. Namun juga ditemukan beberapa naskah dengan motif ini di Sumatera seperti di Riau dan Aceh.
Akan panjang diskusi tentang manuskrip ini, yang akan dipamerkan dapat dikunjungi siapa saja dalam acara Peresmian Museum Sejarah Alquran Sumatera Utara pada 22 September 2019. (Ichwan Azhari)