Bisnis

Teknologi

Wisata

Recent Posts

Masjid Besar Labuhan Bilik, Bukti Kejayaan Kesultanan Panai

Agustus 09, 2023 Add Comment

Masjid Besar Panai terletak di Jalan Panglima Besar Sudirman, Kota Labuhanbilik. Masjid ini selesai dibangun sekitar tahun 1920. Oleh Raja Kerajaan Panai bernama Raja Tengku Kelana Putra. Arsitektur bangunan Masjid Besar Panai ini mirip dengan bentuk bangunan Masjid bercorak melayu lainnya yang terdapat di Propinsi Sumatera Utara.

Masjid tersebut hingga kini masih berdiri kokoh. Di bagian kiri luar Masjid Besar Panai terdapat menara yang menjulang tinggi. Di bagian depan dan samping kiri-kanannya terdapat jendela bergaya khas melayu.

Di dalam masjid terdapat mimbar tempat khutbah berumur puluhan tahun yang terbuat dari kayu. Di bagian dalam masjid juga terdapat empat buah tiang penyangga yang masih tampak asli dan kokoh. Bangunan Masjid Besar Panai ini telah mengalami beberapa kali perbaikan. Khususnya pada bagian depan yakni tempat berdirinya imam dalam sholat berjamaah. Untuk saat ini dana pemeliharaan masjid seluruhnya bergantung pada infak jamaah


SEJARAH KERAJAAN PANAI 

Kerajaan Panai pada masa kolonial merupakan daerah yang termasuk dalam Residensi Sumatera Timur (menurut strukturnya, mulai terbentang dari Tamiang hingga daerah Riau). 

Pada masa kolonial, daerah Panai / Labuhanbilik merupakan pelabuhan ketiga terbesar setelah pelabuhan Belawan dan Tanjung Balai. Begitu pesatnya, akhirnya terdapat perwakilan dagang asing di daerah ini seperti : Guntzel Schumacher ( Jerman ), Herrison ( Inggris ), Vanni dan Deli Aceh ( Belanda ). Selain itu terdapat juga sarana angkutan antar pulau / pelayaran asing seperti kapal “SS Ayutia” milik Jerman, K.P.M ( Belanda ). 

Kapal pelayaran ini bergerak menuju Singapura, Malaysia, bahkan menuju Eropa. Saat pecah perang dunia pertama (1914-1918), kapal “SS Ayutia” berlabuh selama 4 tahun di Labuhanbilik. 

Labuhanbilik atau Panai didirikan oleh Sutan Kaharuddin ( Marhum Kaharuddin ), Raja Kerajaan Panai ke 4, disekitar tahun 1815. Sebelumnya pusat kerajaan masih berada di hulu sungai. Sementara itu, Kerajaan Panai dibentuk oleh Raja Murai Perkasa Alam. 

Asal nama Panai hingga saat ini belum ada yang pasti. Ada yang mengatakan nama Panai berasal dari bahasa Minangkabau (Paneh) yang artinya Panas. Hal ini ada juga benarnya mengingat daerah Panai merupakan daerah yang agak panas udaranya. Juga adanya petunjuk dari barang-barang peti kemas yang dibawa oleh kapal pengangkutan yang menujukan ke Paneh Labuhanbilik. 

Sepuluh abad yang lalu, sebelum Kerajaan Panai berdiri, nama Panai atau Pannai telah ada. Nama ini ditemukan pada tahun 1030 masehi dalam sebuah prasasti. Oleh Prof. Nilakanta Sastri, seorang sarjana India, mahaguru Universitas Madras, pada tahun 1940 menterjemahkan isi prasasti tersebut ke dalam bahasa Inggris. Prasasti ini merupakan peninggalan Raja Rayendra Cola I, Kerajaan Tanjore (India Selatan), yang mana pernah melakukan penyerangan ke beberapa wilayah, termasuk wilayah Pulau Sumatera. Daerah yang menjadi tempat penyerangan di Pulau Sumatera antara lain Kerajaan Lamuri (Aceh), Pannai (Sumatera Timur),  dan Sriwijaya (Sumatera Selatan). 

Salah satu isi atau nukilan dari prasasti tersebut adalah : "Pannai with water in its bathing ghats". Pannai yang dimaksud disini terletak di daerah sungai Barumun (Panai), wilayah Sumatera Timur. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya berupa patung-patung tembaga di Padang Lawas oleh Prof. Schnitger, sarjana Belanda, pada tahun 1936. Salah satu diantaranya yaitu Candi Bahal I, merupakan bukti peninggalan Raja Rayendra Cola I yang pernah memasuki wilayah Sumatera Timur (Panai). 

Namun, ada yang sangat berbeda dari isi prasasti tersebut (yang menyebut nama Pannai). Isi prasati yang menyebut nama Pannai terlalu sangat sederhana, sangat berbeda dengan isi prasasti yang menyebutkan nama daerah lain yang menunjukkan kedahsyatan penyerangan (pertempuran) yang dilakukan oleh Raja Rayendra Cola I. Sebagai contoh yaitu : "(Rayendra) having despatched many ships in the midst of the rolling sea and having caught Sanrama Vijayattunggavarman, the King of Kadaram, together with the elephants in his glorious army, (took) the large heap of treasures which (that king) has rightfully accumulated". 

Dari nukilan prasasti tersebut dapat diketahui betapa dahsyatnya penyerangan yang dilakukan oleh Raja Rayendra Cola I hingga akhirnya Raja Kadaram (Sang Rama Wijayatunggawarman) dapat ditawan. Hal ini sangat berbeda dengan nama Pannai, sepertinya tidak terjadi pertempuran. 

Dapat ditarik kesimpulan yaitu, masuknya Raja Rayendra Cola I ke wilayah Pannai sepuluh abad yang lalu, mereka hanya menemukan daerah itu (Padang Lawas) masih sedikit penghuninya, belum ada kesatuan hukum,  ataupun belum ada ikatan kelompok yang dapat dikatakan sebagai sebuah Kerajaan. 

Dari keterangan diatas, adanya nama Panai tentu setidaknya melibatkan nama sungai Panai (Barumun) ataupun sungai Batang Pane, anak cabang sungai Barumun. Diduga, nama sungai- sungai ini telah ada sebelum datangnya Raja Rayendra Cola I, kemudian dengan nama sungai inilah mereka gunakan untuk dituliskan dalam prasati. 

Raja Murai Perkasa Alam juga ada kemungkinan menamakan daerah kerajaannya (Kerajaan Panai) bersumber dari nama sungai. 

Demikianlah uraian singkat asal nama Kerajaan Panai. Walaupun demikian, data-data yang dituliskan diatas bukanlah menjadi data-data mutlak, namun jika ingin lebih dalam mengetahuinya lagi tentu akan sangat sulit ditelusuri. Yang pastinya, nama Panai atau Pannai telah ada 10 abad yang lalu. tetapi alangkah baiknya kalo kita mencari tau lbih dlam lagi..

Nah sekarang para sahabat sudah pada tau kan, gimana sejarah kota kita.. cari lah informasi lebih dalam lagi tentang kota kita... kalo anda sudah menemukan informasi sejarah tersebut, jika ada waktu luang,, coba berbagi dengan saya.

Referensi: http://panekotaku.blogspot.com/2011/07/labuhanbilik-pane.html?m=1

Mesir akan Produksi Pesawat Korea T-50/FA-50 untuk Pasar Arab

Desember 01, 2022 Add Comment
Mesir dan Korea Selatan menandatangani produksi pesawat tempur T-50/FA-50 untuk kebutuhan pasar Arab.

Sebagian suku cadang pesawat tempur akan diproduksi di Mesir dengan skema ToT.

Korea Selatan berusaha memperluas pasar di negara Arab dengan menggandeng Mesir yang sebelumnya telah memproduksi pesawat tempur dan latih buatan Tiongkok dan Pakistan bernama K-8 Karakorum atau nama Tiongkoknya Hongdu JL-8.

Tercatat negara Arab yang sudah memakai T-50 adalah Irak dan Uni Emirat Arab.

Jika produksi bersama sukses dilakukan, maka negara potensial yang akan membeli termasuk Yordania, Sudan, Libya, Yaman, Bahrain, Kuwait dan lain sebagainya.


Rencananya Mesir akan memproduksi suku cadang yang tidak menjadi hambatan ekspor seperti jika berasal dan buatan AS dkk yang tidak mudah diurus perijinan ekspornya.

Mesir juga pernah mewacanakan akan memproduki JF-17 buatan Tiongkok-Pakistan ketika AS melarang Kairo untuk membeli pesawat temput Su-35 yang sudah lama dipesan dari Rusia.

Meski dilarang, Mesir juga diijinkan oleh AS untuk membeli pesawat F-35 seperti yang sudah dimiliki Israel.

Produksi bersama dengan Mesir juga memberi keuntungan sendiri untuk Korea Selatan. Seoul dapat fokus membangun pesawat siluman KF-21 Boramae yang diproduksi bersama dengan Indonesia dengan nama IF-21.

Mesir bersaing dengan Turki dalam geopolitik. Namun Turki telah sukses membangun prototipe pesawat siluman TFX dan drone Kizilelma.

Mesir sendiri sudah pernah merancang pesawat tempur buatan dalam negeri bernama Helwan HA-300. Namun karena kekurangan biaya produksi massalnya ditangguhkan.

Sebagai catatan butuh pesanan minimal 300 pesawat dari konsumen agar sebuah produksi massal pespur menjadi impas atau BEP.

Game Buatan Indonesia 'Duckie Land' Raih Penghargaan Asia Star 10x10 2022

November 17, 2022 Add Comment
Duckie Land yang merupakan game online berbasis metaverse multiplatform asal Indonesia, yang berjalan di atas blockchain, meraih penghargaan untuk Kategori Growth di Asia Star 10x10 2022.


Asia Star 10x10 2022 merupakan ajang yang diinisiasi oleh Alibaba Cloud, bekerja sama dengan mitra ekosistem teknologi untuk merayakan beragam pencapaian entitas berbasis teknologi di Asia Tenggara, dengan cara memberikan pengakuan kepada 100 perusahaan, komunitas, dan proyek dalam sepuluh kategori di seluruh wilayah.

Syrian Investment Agency to Attract FDI for Economic Acceleration

Agustus 03, 2020 Add Comment
Syrian Investment Agency is established as per Legislative decree Nr.9 of 2007 in line with law Nr.8 of 2007 . It is an independent agency affiliated to prime ministry.

It aims at implementation of national policies and developing investment climate in the Syrian Arab Republic by :

1. Setting principles and bases to simplify and facilitate investment related procedures .
2. Setting the Investment map and promoting  for it locally and abroad .
3. Providing information and consultancy for investors and issuing special directories .
4. Participation in preparation of investment agreements and memorandums of understanding .
5. Following – up projects and monitoring obstacles that face their implementation and impeding them .
6. Performing all promotional activities to attract investment by holding seminars and conferences , and organizing meetings and exchanging visits

Tuan Rondahaim Saragih Disepakati Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Mei 27, 2020 Add Comment
MEDAN – Tuan Rondahaim Saragih diusulkan menjadi Pahlawan Nasional. Raja ke-14 dari Kerajaan Raya (Simalungun) ini dinilai telah berperan dalam memimpin dan melakukan perjuangan mempertahankan wilayah Indonesia dari penjajahan Belanda.

Usulan tersebut disepakati dalam Rapat Pembahasan Usulan Pemberian Gelar Pahlawan Nasional kepada Tuan Rondahaim Saragih di Ruang Rapat Kaharuddin Nasution lt 8, Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Rabu (27/5).

Rapat yang dipimpin Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera Utara (Sumut) yang juga Ketua Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Sumut R Sabrina dihadiri oleh antara lain Kepala Dinas Sosial Sumut Rajali, Sejarawan USU Suprayitno, Sejarawan UNIMED Ichwan Azhari, perwakilan dari Dewan Harian Daerah (DHD) 45, LVRI, Polda, Kodam 1/BB dan tim pengusul dari FIB USU Medan.

“Pada prinsipnya tentu kita semua setuju Tuan Rondahaim Saragih diusulkan menjadi salah satu pahlawan nasional dari Sumut. Bahkan bila perlu lebih banyak lagi tokoh yang kita usulkan untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional, karena hal ini akan menjadi kebanggaan bagi kita semua,” ujar Sabrina.

Namun menurut Sabrina, usulan tersebut harus dibuat dengan sebaik mungkin, sehingga benar-benar dapat memenuhi kriteria dan syarat yang telah ditetapkan untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional. Apalagi mengingat ini merupakan usulan yang ketiga kalinya, harus dipersiapkan secara matang.

“Ini merupakan kesempatan terakhir, karena itu saya minta tim pengusul untuk menyempurnakan lagi usulan ini. Berbagai saran dan masukan dalam rapat ini harus diakomodir dalam usulan nantinya, terutama tentang syarat dan kriteria, harus dipastikan sudah sesuai dengan yang sudah ditetapkan,” ujar Sabrina.

Hal senada juga disampaikan Sejarawan USU Suprayitno. Menurutnya masih banyak yang harus disempurnakan dalam usulan yang akan disampaikan ke Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP), antara lain tentang bukti-bukti sejarah berupa arsip-arsip yang mendukung.

“Saya bangga dengan sosok Tuan Rondahaim Saragih. Namun tim pengusul harus bekerja lebih ekstra lagi untuk mengumpulkan bukti-bukti sejarah dan arsip yang mendukung, agar usulan kali ini dapat disetujui oleh TP2GP dan Tuan Rondahaim Saragih dapat ditetapkan menjadi salah satu Pahlawan Nasional asal Sumut,” ujar Suprayitno yang juga Anggota TP2GD Sumut.

Sejarawan UNIMED Ichwan Azhari sebagai Anggota TP2GD Sumut juga mengharapkan hal yang sama. Selain segera memperbaiki usulan, tim pengusul juga diharapkan mempersiapkan diri menerima kedatangan TP2GP ke Sumut.

“Tim harus dapat menjelaskan dan menjawab berbagai hal yang menjadi pertanyaan tim dari Jakarta serta menyiapkan berbagai bukti pendukung, sehingga mereka yakin dan Tuan Rondahaim Saragih dapat segera ditetapkan menjadi pahlawan nasional,” harap Ichwan.

Sementara itu, Anggota Tim Pengusul FIB USU Medan Hisarma Saragih menyampaikan akan segera memperbaiki usulan yang akan disampaikan ke TP2GP. “Secepatnya akan kami lengkapi lagi usulan ini, sesuai dengan saran dan masukan yang disampaikan dalam rapat ini,” katanya.

Sebelumnya dalam paparannya, Hisarma menyampaikan, Tuan Rondahaim Saragih Garingging atau Tuan Rondahaim merupakan sosok pejuang asal Kerajaan Raya, Simalungun, Sumatera Utara (dahulu Pantai Timur Sumatera). Masa perjuangannya terentang dari 1880 hingga 1891. Awal keterlibatannya dalam perang melawan kolonialisme Belanda, adalah ketika mengetahui pemerintah Belanda membuka perkebunan secara sepihak di wilayah yang dihuni orang Simalungun. Berbagai tindak kejahatan seperti pemerkosaan, perampokan dan penyiksaan diperoleh orang Simalungun.

Sepanjang tahun 1874 hingga 1878, Tuan Rondahaim sudah mulai mendengar kabar ini. Tuan Rondahaim telah mengetahui bahwa pasukan Belanda terdiri dari pasukan yang kuat dengan dukungan persenjataan modern. Untuk itu, terlebih dahulu, ia siapkan pasukannya untuk digembleng dalam pelatihan-pelatihan militer guna mempersiapkan diri menyongsong pertempuran.

“Ia mendatangkan guru-guru perang dari Tanah Gayo, Alasa dan Aceh ke Raya untuk mendidik pasukannya. Beberapa tokoh pejuang rakyat lain, seperti Tengku Muhammad dari Aceh dan Si Singamangaraja ke-XII dari Bakkara didatangkan ke Dalig Raya untuk membahas strategi perang semesta menghadapi Belanda. Ia juga membangun komunikasi dengan Kesultanan Lima Laras (Batubara) untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan,” papar Hisarma.

Tuan Rondahaim pun memimpin pasukan Panei, Siantar, Silou dan Padang melawan Belanda yang hendak menguasai wilayahnya. Membangun jejaring dengan Kerajaan Padang, Asahan, Batubara, Bajalinggei untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda yang telah menguasai pesisir Sumatera Timur.

“Ketatnya pertahanan yang digalang Tuan Rondahaim serta tangguhnya pasukan Raya, membuat Belanda memutuskan untuk mengundurkan diri dari usaha menundukkan raja-raja Simalungun. Tuan Rondahaim pun berhasil mengamankan wilayahnya sampai dengan akhir hayatnya. Pada tahun 1891, ia tutup usia dan dimakamkan di Raya,” jelasnya.

Melihat perjuangan Tuan Rondahaim yang mempunyai skala yang luas serta kesungguhan membela bangsanya, sepertinya patut dikenang dan diberi suatu apresiasi yang tinggi oleh pemerintah dan masyarakat negeri ini. “Gelar pahlawan nasional dari Pemerintah Republik Indonesia adalah sepantasnya bagi sosok yang memiliki jasa besar bagi masyarakatnya,” ucap Hisarma.


Catatan:

TUAN RONDAHAIM SARAGIH DIUSULKAN JADI PAHLAWAN NASIONAL

Menurut Ketua Majelis Zikir Siantar- Tuan Guru Simalungun Burhan Saragih SH, sepanjang masa pemerintahan Tuan Rondahaim, selalu mencurahkan pikirannya untuk membangun dan menegakkan kedaulatan rakyat Simalungun dari ancaman ekspansi kolonial Belanda.

http://simadanews.com/h-burhan-saragih-garingging-shib-hsgbp-dukung-tuan-rondahaim-dianugerahi-pahlawan-nasional/amp/

Yunani Buka Hubungan Ekonomi dengan Suriah

Mei 19, 2020 Add Comment


Pernah menjadi kritikan dunia karena menolak pengungsi Suriah dan membiarkan tenggelam di laut, Yunani akhirnya membuka hubungan ekonomi dengan Suriah.

Pembukaan hubungan itu ditandai dengan pembukaan kedutaan masing-masing.

Suriah pernah menampung jumlah besar pengungsi Yunani pada PD II. Namun sangat disayangkan perlakuan Yunani kepada pengungsi Suriah yang dilanda konflik.

Yunani menutup hubungan ekonomi dengan Suriah sebagai bagian dari kebijakan kolektif Uni Eropa.

Namun kini, keinginan untuk membuka hubungan dengan Suriah didasari dengan kepentingan menghalau pengaruh Turki di kawasan.

Baca selengkapnya:

Festival Solu Bolon di FDT 2019

Desember 12, 2019 Add Comment
Dragonboti, itu kalau orang kita Batak sering ucapkan. Ialah Solu Bolon alat transportasi masyarakat Batak Toba yang sudah eksis sejak dulu khususnya bagi masyarakat yang tinggal di pinggir Danau Toba. Berbentuk perahu dengan ukuran cukup besar, Solu Bolon ini sering digunakan masyarakat sebagai alat transportasi hingga kegiatan ekonomi.
.
Menghidupkan kembali tradisi, Solu Bolon pun ikut diperlombakan di Festival Danau Toba (FDT) 2019 di Parapat yang diikuti oleh 9 tim dari yang berasal dari kabupaten se-kawasan Danau Toba. Kini, Solu Bolon sudah mulai dapat apengakuan. Dalam Lomba Solu Bolon di FDT 2019, langsung diatur oleh Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia.
.
Insya Allah, dengan FDT ini menjadi langkah kita kembali hidupkan dan rawat budaya tradisi kita agar tak lupa darimana kita berasal.
__
#musarajekshah #ijeck #ijeck09 #sumaterautara #sumut #sumutbermertabat #wakilgubernur #wakilgubernursumut #wagubsu #wagubsumut #membangundesamenatakota 
#YokKeSumut
#PesonaIndonesia #WonderfulIndonesia
#FestivalDanauToba #FestivalDanauToba2019
#LakeToba #DanauToba #ExcitingNorthSumatera #Indtravel #jalanjalan #travelgram #traveling #travelblog #keluarbentar

Sumber: https://www.facebook.com/434156423702715/posts/821792758272411/?substory_index=0

Promosikan Danau Toba Rally 2019 di Aek Nauli, Parapat Sumut, Ini Komentar Wagub Musa Rajekshah

November 23, 2019 Add Comment
Sabtu yang begitu memacu adrenalin. Bak suara petir menyambar menggelegar di langit, puluhan mobil beradu cepat melesat membelah hutan hutan Aek Nauli, melibas debu dan batu berlomba menjadi yang tercepat.
.
Ya, hari pertama gelaran Danau Toba Rally 2019 di Aek Nauli, Parapat telah selesai. 6 Special Stage telah habis kami lahap. Alhamdulilah leg pertama ini enam Special Stage sudah kami jajal dan berhasil melewatinya dengan baik, tidak ada satu hal yang mengganggu baik kendaraan atau yang lainnya.
.
Harus kami akui, tak mudah menaklukan Spesial Stage (SS) Aek Nauli. Track yang berbatu, tanah yang cukup licin akibat sisa hujan semalam yang membuat track menjadi licin, semua tak tertebak.  Alhamdulilah bisa kami lewati dengan baik. Para peserta pun tak kalah tangguh, semuanya berhasil melalui Aek Nauli dengan baik.
.
Perjuangan belum usai. Masih ada Leg Kedua yang terdiri dari 5 Special Stage lagi yang menjadi pertarungan seluruh pebalap untuk menentukan juara. Strategi kami akan tetap sesuai dengan hasil survey kemarin. Besok kami akan menjajal reverse stage, berbalik arah dari stage sekarang.
.
Hari ini menjadi pelajaran bagi kita agar esok kita bisa berbuat yang lebih baik. Terpenting, optimis, yakin dan usaha semaksimal mungkin. Insya Allah hasilnya akan baik.
___
#musarajekshah #ijeck #ijeck09 #sumaterautara #sumut #sumutbermertabat #wakilgubernur #wakilgubernursumut #wagubsu #wagubsumut #membangundesamenatakota #rally #rallyofindonesia #rallyindonesia #rallymedan #rallysumut #danautoba #DanauTobaRally #

Sumber: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=806009466517407&id=434156423702715

Penemuan #Alquran Kuno Perkuat #Argumen Keulamaan Warga #Simalungun yang Sudah Lama

September 20, 2019 Add Comment
ilustrasi
INFO PARAPAT -- Dikutip dari akun FB sejarawan Sumut, Ichwan Azhari.

DITEMUKAN DI SIMALUNGUN, MUSHAF AL QUR'AN KUNO DENGAN ILUMINASI BIRU YANG UNIK (Akan dipamerkan pada Peresmian Museum Al Quran Sumatera Utara, 22.9.2019)

Kami mendapatkan temuan besar di sebuah mesjid kecil, di satu kampung kecil di kabupaten yang relatif kecil pula : Desa Maligas, Simalungun. Temuan besar itu adalah mushaf Al Qur'an kuno dengan iluminasi biru yang belum pernah kami temukan. Apalagi di kabupaten yang selama ini bukan dianggap kabupaten yang memikiki jejak panjang sejarah Islam.

Sejarah Islam di Simalungun jarang ditulis, sumber sumber sejarahnya juga minim. Tapi saya pernah terkejut misionaris Kristen dari Jerman satu abad yang lalu pernah memotret ulama Islam Simalungun di Bandar. Foto itu saya temukan bulan Desember 2010 di Arsip Missionaris RMG di Wuppertal, Barmen - Jerman dengan judul Mohammedanischer Heiliger in Bandar (arsip 203-108). Foto ulama Simalungun itu pernah saya publikasi di harian Waspada Medan, dimuat juga di sebuah buku tentang sejarah Simalungun dan repro besar foto ini bersama seratusan foto dari Arsip Misionaris Jerman, dipajang di Digital Library Universitas Negeri Medan sampai sekarang.

Saya teringat foto itu saat kini Ustadz Candiki dan Ustadz Abdurrahman team ahli kami dari Museum Sejarah Al Qur'an Sumatera Utara, melaporkan pada saya temuan Mushaf dengan iluminasi biru di desa kecil dengan mesjid kecil itu tadi. Imajinasi saya mengarah ke gerak perjalanan Islam yang dinamis di Simalungun, mushaf Al Quran juga bergerak dari satu kawasan ke kawasan lain mengikut gerak ulama dan muridnya. Foto ulama di Bandar, Simalungun itu juga foto orang sedang berjalan, dinamis dan dia dengan muridnya bergaya saat ketika seorang pendeta misionaris Jerman meminta memotretnya. Selfie, gitulah kira kira.

Kembali ke temuan besar di kampung kecil ini.
Mushaf ini ditemukan dalam keadaan rusak alamiah, terlalu sering dipakai dan tempat penyimpanan yang tidak mendukung untuk naskah kuno. Tapi jumlah halaman yang terselamatkan lumayan banyak, 490 halaman.

Lihat: https://www.facebook.com/Dr.IchwanAzhari/posts/827719040959609

Mushaf tidak lengkap, bagian awal dan akhirnya hilang. Dalam studi awal yang dibuat ustadz Candiki, bagian awal mushaf hilang dari surat al-Fatihah sampai surat al-An'am ayat 42. Mushaf dimulai dari pertengahan Q.S. al-An'am : 42 sampai sebagian surat al-Ghasiyah. Mushaf memiliki illuminasi (hiasan mushaf) di bagian tengah, awal surat al-Kahfi. Illuminasi cukup indah dengan warna biru yang tersebar mendominasi hampir di seluruh hiasan di halaman mushaf. Warna biru ini termasuk warna yang jarang digunakan secara dominan dalam hiasan-hiasan mushaf di Nusantara. Kami telah mengirim foto iluminasi ini ke ahli manuskrip Al Qur'an di Museum Alquran Istiqlal Jakarta . Iluminasinya gaya floral dengan tumbuhan dan jalinan tali motif banji yang menjadi hiasan di sekeliling ayat-ayat Alquran. Illuminasi seperti ini umumnya terdapat dan berasal dari Jawa. Namun juga ditemukan beberapa naskah dengan motif ini di Sumatera seperti di Riau dan Aceh.

Akan panjang diskusi tentang manuskrip ini, yang akan dipamerkan dapat dikunjungi siapa saja dalam acara Peresmian Museum Sejarah Alquran Sumatera Utara pada 22 September 2019. (Ichwan Azhari)

Alhamdulillah, Jalan Tol Kuala Tanjung-Parapat Ditarget Beroperasi 2020

Agustus 18, 2019 Add Comment
ilustrasi


INFO PARAPAT -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut pembangunan jalan tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat ditargetkan siap beroperasi pada 2020 nanti. Proyek jalan tol sepanjang 143,5 kilometer (km) itu merupakan lanjutan jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi sepanjang 61,72 km.

Jalan tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat dinilai akan meningkatkan konektivitas destinasi wisata, termasuk akses dari Medan ke Kawasan Pariwisata Strategis Nasional Danau Toba, Sumatera Utara.

Berdasarkan keterangan resmi Kementerian PUPR, Rabu (31/7), pembangunan jalan tol ditugaskan kepada PT Hutama Karya (Persero). Selanjutnya, kontraktor pelat merah itu bersama PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Toll Road membentuk BUJT, yakni PT Hutama Marga Waskita, ditarget siap beroperasi pada 2020 dengan masa konsesi 40 tahun.

Jalan tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat akan terdiri dari enam seksi, yaitu seksi 1 Tebing Tinggi-Inderapura (20,4 km), seksi 2 Inderapura-Kuala Tanjung (15,6 km), seksi 3 Tebing Tinggi-Serbelawan (30 km).

Kemudian, seksi 4 Serbelawan-Pematang Siantar (28 km), seksi 5 Pematang Siantar-Seribudolok (22,3 km), dan seksi 6 Seribudolok-Parapat (16,7 km).

Pembangunan proyek jalan tol ini mendapat dukungan pembiayaan pemerintah. Upaya ini dimaksudkan demi meningkatkan tingkat kelayakan investasinya.

Dukungan tersebut berupa pembangunan sebagian konstruksi jalan tol pada seksi 5 dan 6. Saat ini, kedua seksi tersebut masih dalam tahap pembebasan lahan.

Sementara itu, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Marga Waskita mengerjakan konstruksi pada seksi 1-4. Untuk seksi 1 saat ini, progres pembebasan lahannya sudah mencapai 63,7 persen dan progres konstruksinya sebesar 18,1 persen.

Adapun, seksi 2 masih dalam tahap pembebasan lahan. Sedangkan seksi 3 pembebasan lahannya sudah 82 persen dan konstruksinya telah dimulai pada bulan ini dan pembebasan lahan seksi 4 sebesar 22,75 persen dengan progres konstruksi mencapai 5,1 persen.

Jalan tol tersebut akan memiliki 7 buah simpang susun di Inderapura, Tebing Tinggi, Serbelawan, Pematang Siantar, Seribudolok, Parapat, dan Simpang Susun Raya.

Pembangunan jalan tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat diperkirakan menelan biaya investasi sekitar Rp13,4 triliun, termasuk biaya konstruksi sebesar Rp9,6 triliun.

Jalan tol ini diharapkan akan mempercepat waktu tempuh dari Medan ke Danau Toba, termasuk mendongkrak ekonomi Sumatera Utara. (sumber)

Hebat! Robot Bawah Laut Ciptaan Mahasiswa UI Raih Juara ASEAN

Mei 15, 2019 Add Comment
Makara
INFO PARAPAT -- Sejumlah mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam Autonomous Marine Vehicle Team UI (AMV UI) berhasil meraih juara satu tingkat ASEAN atas terobosannya membuat Robot Makara 08 Mark II.

Makara 08 Mark II adalah sebuah robot bawah laut yang dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi korban kapal tenggelam, pencarian puing-puing properti yang tenggelam, memudahkan proses pekerjaan inspeksi lambung kapal, dan pekerjaan lainnya yang sulit dan riskan jika dilakukan oleh manusia.

Ajang kompetisi tersebut bernama The 3rd ASEAN MATE Underwater Robot Competition yang berlangsung pada 4–5 Mei 2019 di Surabaya. Dengan kemenangan ini, tim AMV UI langsung mewakili Indonesia serta tingkat Regional ASEAN untuk berkompetisi pada ajang International MATE ROV Competition yang di Kingsport Tennessee, Amerika Serikat, Juni mendatang.

Juru bicara Universitas Indonesia, Rifelly Dewi Astuti, mengatakan Makara 08 Mark II merupakan robot bawah laut yang mampu menyelam dengan kedalaman 5 meter dan mampu bertahan selama 30 menit. Robot ini dapat ditugaskan untuk inspeksi kondisi bawah air/laut dan dapat menggambarkan kondisi di dalamnya.

"Dalam turnamen itu, Robot Makara 08 Mark II berhasil menuntaskan misi inspeksi waduk dan reparasi, riset saluran air bersih, serta mendeteksi miniatur meriam pra-sejarah dan mengukur diameter, volume, dan beratnya meriam tersebut sebelum dinaikkan ke permukaan air," ujar Rifelly, Selasa, 14 Mei 2019.

Keunggulan dari Robot karya mahasiswa UI ini, di antaranya memiliki kemampuan image processing secara otomatis sehingga memudahkan pilot untuk mengidentifikasi biota bawah laut. Selain itu, image processing juga memudahkan menemukan sebuah retakan pada jalur pipa dan mengukur secara otomatis ukuran dari retakan tersebut.

"Robot ini juga memiliki sensor suhu dan pH, serta memiliki posisi truster yang memudahkan pilot dalam memiringkan posisi ROV sehingga dapat mengubah orientasi kamera secara cepat," ungkapnya.

Ketua AMV UI Alif Hikmah Fikri, mahasiswa Teknik Perkapalan 2016, menceritakan pengalamannya saat kompetisi. Dia menyampaikan turnamen itu menjadi ajang pembuktian bahwa mahasiswa juga telah mampu mengkreasikan sebuah inovasi dan mampu menjawab kebutuhan industri akan teknologi tanpa awak.

"Dengan mengembangkan sebuah Robot Makara 08 Mark II, kami tidak hanya diuji dari segi mengelaborasi ilmu STEM (science, technology, engineering, and math), melainkan juga harus mampu melihat dari segi kewirausahaan, di mana produk kami harus mampu memenuhi kebutuhan market," kata Alif.

AMV UI yakin mampu bersaing dan menyelesaikan misi-misi perlombaan saat nanti berkompetisi di Amerika Serikat. "Kami ingin menunjukkan bahwa tim Indonesia mampu mengungguli kampus terkemuka dunia dalam ajang kompetisi bergengsi ini,” ujar Alif.

Turnamen tingkat internasional ini diadakan oleh Marine Advanced Technology Education (MATE) yang merupakan ajang untuk mempertandingkan karya inovasi mahasiswa yang berkenaan dengan Remotely Operation Vehicle (ROV) yang dapat berupa robot bawah air atau juga dikenal sebagai kendaraan bawah air yang dioperasikan dari jarak jauh.

Tim AMV UI beranggotakan sebanyak 25 mahasiswa UI yang datang dari berbagai lintas ilmu, diantaranya Teknik Mesin, Teknik Kimia, Teknik Komputer, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan IPA. (sumber)

Asyik, #Gojek Umumkan Layanan di #Singapura

Desember 04, 2018 Add Comment
ilustrasi
INFO PARAPAT -- Go-Jek baru-baru ini mengumumkan kehadiran layanannya di Singapura. Di negara ini, Go-Jek masih menggunakan nama dan logo yang sama dengan yang ada di Indonesia. Padahal di Vietnam, Go-Jek memakai nama yang berbeda yakni, Go-Viet.

Alasan kesamaan nama dan logo yang dipakai Go-Jek di Singapura dengan di Indonesia adalah karena mereka menganggap masyarakat Singapura sudah mengetahui layanan Go-Jek. Sehingga secara nama Go-Jek sudah dikenal.

"Singapura kan negaranya dekat dengan Indonesia, kalau dilihat juga pemberitaannya sudah banyak masyarakat Singapura yang mengetahui Go-Jek itu seperti apa. Jadi secara brand sudah menempel di masyarakat Singapura," ujar Chief of Corporate Affairs Go-Jek Nila Marita di Kantor Go-Jek, Jakarta, Senin (3/12/2018).

Kehadiran Go-Jek di Singapura, dikatakan Nila, untuk memberikan pilihan transportasi dan kenyamanan kepada masyarakat di sana. Meski begitu, untuk saat ini aplikasi Go-Jek yang dirilis di Singapura masih dalam tahap beta.

Alasan diluncurkannya versi beta ini untuk mengetahui seberapa besar minat masyarakat Singapura terhadap layanan Go-Jek. Ia berharap versi final Go-Jek di negara tersebut sudah bisa diluncurkan awal 2019.

"Kita meluncurkan versi beta di Singapura ini dengan tujuan untuk bisa mendapatkan feedback dari konsumen di sana, sehingga bisa menyeimbangkan permintaan dan supply. Dari situ kita akan meningkatkan jumlah driver di sana. Jadi kita bisa mencapai target peluncuran secara menyeluruh itu di awal 2019," paparnya.

Untuk sementara, Go-Jek baru menghadirkan layanan Go-Car di Singapura. Sementara layanan lainnya akan segera menyusul dengan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat Singapura.

"Baru ada Go-Car. Saat ini kita fokusnya di Go-Car. Karena itu, menurut riset permintaan dari masyarakat di Singapura itu ada pilihan di transportasi terutama roda empat," imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, di Indonesia, Go-Jek baru saja melakukan penyegaran logo di aplikasinya di mana saat ini hanya menampilkan kata GOJEK berwarna hijau dengan latar hitam. Sebelumnya terdapat kata Go-Jek yang ditengahnya terdapat logo pengendara motor dengan sinyal di atas helm-nya. (sumber)

Telusuri Jejak Leluhur ke Pagaruyung, 7 Kerajaan Simalungun Ikut Festival Keraton Nusantara di Sumbar

November 29, 2018 Add Comment
ilustrasi
INFO PARAPAT -- "Jika ditelusuri lebih lanjut, kita dapat mengambil pendapat Raja Dolog Silou, Tuan Bandaralam Purba Tambah dengan literasi pusataha laklak Partikkian Bandar Hanopan menyebutkan leluhur Purba Tambak berasal dari Pagaruyung. Banyak hal tentang benang merah sejarah dan hubungan bilateral Simalungun dalam era nusantara yang belum kita gali dan buka, bisa menjadi pembelajaran bagi generasi," imbuhnya.

Tujuh kerajaan Simalungun ikut berpartisipasi dalam ajang Festival Keraton Nusantara XII di Batu Sangkar, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, 27-30 November 2018.

Ini merupakan ajang tahunan yang melibatkan 70 kerajaan se nusantara untuk menampilkan berbagai keragaman adat budaya kerajaan.

Berbagai kegiatan dirangkai dalam berbagai sajian menarik sehingga menjadi promosi budaya, seperti seminar budaya, kirab prajurit dan pawai budaya, pameran benda pusaka, pertunjukan tari kerajaan, perjalanan wisata hingga mengunjungi pusat kerajinan.

Kerajaan Simalungun sudah ikut ajang serupa tiga kali berturut yakni FKN XI Cirebon 2017, Festival Keraton dan Masyarakat Adat Asean Sumenep, Madura 2018, hingga FKN XII Batusangkar, Tanah Datar, Sumatera Barat bersamaan dengan event Pesona Minangkabau 28-2 Desember 2018.

Ke-7 Raja Simalungun  yang mengikuti FKN XII tersebut, yakni Raja Raya , Tuan Artalim Saragih Garingging, Raja Siantar Tuan Difi Sangnuan Damanik, SE, Raja Panei Tuan Jaulan Purba Dasuha , Raja  Dolog Silou Tuan Tanjargaim Purba Tambak, Raja Silimahuta Tuan SN Girsang, Raja Tanah Jawa Tuan Kasli Sinaga, Raja Purba Tuan Aminsyah Purba Pakpak

Jordi Purba, Ketua Panitia Promosi Budaya tujuh Kerajaan Simalungun (PB7KS) menyatakan, tahap berikutnya, tim PB7KS berupaya agar Kerajaan Simalungun resmi menjadi anggota FKN, hingga kemudian mendapat kesempatan menjadi tuan rumah festival Keraton Nusantara 2020.

"Selain hal tersebut, rangkaian agenda besar lainnya berupa upaya mendirikan rumah bolon tujuh kerajaan kembali," katanya.

Penasehat PB7KS, dr Sarmedi Purba menambahkan, dibutuhkan sosialiasi mengenai pembangunan istana raja Simalungun, khususnya manfaat sebagai promosi budaya sekaligus mendatangkan kesejahteraan masyarakat melalui pariwisata.

"Berbagai pengamat budaya, penulis dan aktivis lainnya harus dilibatkan untuk mengisi media, kemudian membuat perencanaan, pertemuan dan seminar hingga output terlihat dalam APBD Siantar dan Simalungun," tukas Sarmedi.

Koordinator Budaya PB7KS, Sultan Saragih yang sudah terlebih dahulu melakukan survei dan persiapan seminggu sebelumnya menjelang kehadiran tujuh kerajaan Simalungun pada acara tersebut menegaskan, diplomasi kebudayaan sangat penting sebagai bukti eksistensi kerajaan Simalungun masih ada dan benar telah mempertahankan dan melestarikan adat istiadat

Menurut dia, kemampuan hubungan bilateral antar wilayah kerajaan ini sebenarnya sudah lama dilakukan oleh leluhur Simalungun, salah satunya melalui penutup kepala adat Simalungun yang selama ini memakai gotong batik.

"Jika ditelusuri  lebih lanjut, kita dapat mengambil pendapat Raja Dolog Silou, Tuan Bandaralam Purba Tambah dengan literasi pusataha laklak Partikkian Bandar Hanopan menyebutkan leluhur Purba Tambak berasal dari Pagaruyung. Banyak hal tentang benang merah sejarah dan hubungan bilateral Simalungun dalam era nusantara yang belum kita gali dan buka, bisa menjadi pembelajaran bagi generasi," imbuhnya.

Kolaborasi PB7KS, Patunggung Simalungun, Sanggar Budaya Rayantara kali ini dalam FKN XII menjadi cermin bahwa sinergi dan bersatu akan lebih banyak menghasilkan karya budaya daripada tercerai berai, saling memisah seperti yang terjadi dalam perjalanan sosial budaya masyarakat Simalungun baru-baru ini.

Festival Keraton Nusantara sendiri, selain sebagai media pelestarian tradisi dan budaya, memperkuat identitas budaya, juga menjadi aset pariwisata.

Terbukti dalam perhitungan kunjungan wisata setiap event ini mampu menyedot 10.000 pengunjung. Festival Keraton Nusantara berawal dari festival keraton se-Jawa yang diadakan di Solo pada tahun 1992. Kegiatan ini kemudian dikembangkan menjadi Festival Keraton Nusantara (FKN),  FKN I diselenggarakan tahun 1995 di Yogyakarta.  (sumber)

#MalindoAir dan #AirAsia Punya #DirectFlight ke #Silangit #JanganPanikDollarNaik #PersijaDay #JumatBerkah

September 07, 2018 Add Comment
ilustrasi
INFO PARAPAT -- Bandara Internasional Silangit, Siborong-Borong, sudah sangat representatif. Bandara ini siap menyambut direct flight internasional.

Semua aspek teknis dan non teknisnya sudah disiapkan luar biasa. Pengembangan dilakukan mengingat Bandara Silangit diproyeksikan memiliki kapasitas hingga 750 ribu orang per tahun.

Direct flight internasional pertama Bandara Silangit dilakukan maskapai Malindo Air, Jumat (17/8/2018) kemarin. Malindo ini menghubungkan Bandara Sultan Abdul Aziz Shah, Subang Malaysia, dengan Bandara Silangit.

Selain ini, Silangit juga siap menyambut kehadiran AirAsia. Maskapai ini akan menghubungkan Silangit dengan Bandara Internasional Kuala Lumpur 2, Malaysia. Flight ini mulai akan bergulir 28 Oktober 2018 mendatang.

Executive General Manager Bandara Internasional Silangit Eri Braliantoro mengatakan bahwa secara menyeluruh, Bandara Silangit sudah siap mendukung direct flight untuk Malindo. Silangit juga sudah siap menerima kehadiran AirAsia nanti.

"Kami tentu gembira karena bisa mendukung flight perdana Malindo secara lancar dan aman,” kata Eri Braliantoro, Sabtu (18/8/2018).

Menurutnya, persiapan matang sudah dilakukan otoritas Bandara Silangit. Sehari jelang kedatangan Malindo Air, otoritas Bandara melakukan simulasi kedatangan dan keberangkatan wisatawan internasional.

Berbagai piranti pendukung teknis maupun non teknis juga sudah diaktifkan. Hasilnya positif dan semua proses simulasi berjalan dengan lancar. (sumber)

Siswa Kabanjahe Antusias Ikuti Subuh Berjamaah dengan Ust #BachtiarNasir

Juli 13, 2018 Add Comment
sumber
INFO PARAPAT -- Pramuka dan Paskibra (PRAPAS) MTsN Kabanjahe beserta Organisasi Intra Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kabanjahe mengikuti acara subuh berjamaah dan tabligh akbar di Masjid Agung Kabanjahe, Rabu, 11 Juli 2018.

Acara ini diisi ustadz Dr.H.Bachtiar Nasir, Lc, MM penceramah dari Jakarta, Dr. H. Dedi Iskandar Batubara, SH, M.S.P anggota DPD/MPR RI asal Sumatera Utara dengan tema memperkokoh ukhuwah islamiyah dan wathoniyah. Dan Tuah Aman, S.Ag, S.H, M.H selaku protokol acara Subuh berjamaah.

Dalam tausiahnya UBN mengungkapkan dalam perkembangan umat islam dunia, saat ini pengorbanan dan perjuangan bukan lagi fokus di tanah arab,  memang tidak dapat dipungkiri dalam pembebasan al Quds tidak bisa dikesampingkan bantuan, Arab Saudi, Qatar, Yaman dan Turki, namun jauh lebih besar dari itu semua Indonesia merupakan penduduk muslim terbesar didunia, bayangkan saja semua itu turun menyumbang tuk Palestina tentu jauh lebih besar dibandingkan oleh bangsa Arab,  oleh sebab itu saat ini para tokoh dunia sudah melirik Indonesia, dan semua sepakat bahwa kebangkitan Islam didunia nanti nya munculnya dari Indonesia.

Selanjutnya dunia mengakui bahwa bangkit nya umat saat ini adalah hasil dari dari sebuah proses pengkajian agama yang sudah mendasar dan panjang, hal yang paling besar yang dapat menyatukan umat adalah amar makruf nahi mungkar, dimana konsep ini bukan hanya mengikat sesama muslim namun juga mengikat seluruh Umat manusia untuk bersatu untuk kemajuan bangsa, dan tugas ini adalah kewajiban bagi semua manusia. Salah satu nya dengan cara mengajak orang berbuat baik dengan cara yang baik, dan mencegah perbuatan buruk tanpa menimbulkan kemungkaran yang lebih besar.

Hal ini dapat kita lihat dari ghirah yang mulai muncul saat ini di Indonesia, rasa kebersamaan rasa kepedulian sesama sudah mulai terbangun dengan sendirinya.

Imam Morezki Bastanta Manihuruk selaku pengurus PRAPAS merasa sangat bangga dapat mengikuti acara yang diisi oleh UBN, dimana biasanya hanya mendengar ceramah melalui youtube, namun kini dapat melihat langsung. (sumber)

Tokoh Nasional Ucapkan Selamat Harlah Ke-15 @nu_online

Juli 12, 2018 Add Comment
INFO PARAPAT -- NU Online, situs resmi Nahdlatul Ulama tepat berusia 15 tahun pada Rabu, (11/7/2018). Sejumlah tokoh turut memberikan ucapan dan harapan bagi eksistensi website yang lahir pada 11 Juli 2003 ini melalui akun twitter mereka masing-masing.

Putri sulung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Alissa Wahid mengungkapkan kebanggaannya kepada NU Online sebagai salah satu website keislaman terbesar di Indonesia. Namun, meskipun berada di salah satu puncak ranking Alexa, pekerjaan NU Online masih panjang dalam memperkuat prinsip-prinsip kemasyarakatan NU.

“Selamat Harlah ke-15, wahai NU Online. Selamat sudah sukses di puncak website Islami Indonesia versi Alexa. Pekerjaan kita masih panjang untuk memperkuat tawassuth, tasamuh, tawazzun, i'tidal sebagai nilai-nilai masyarakat Muslim Indonesia,” ujar Alissa, Rabu (11/7).

Ucapan selamat memperingati hari lahir juga disampaikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Salah seorang putra tokoh pejuang NU KH Saifuddin Zuhri ini berharap, NU Online senantiasa menghadirkan pencerahan dan menebarkan kedamaian.

“Selamat berusia 15 tahun untuk NU Online. Tetap dan teruslah mencerahkan. Semoga Allah SWT senantiasa beri kekuatan. Tebarkanlah kedamaian kepada siapa pun, dimana pun, dan kapan pun,” ucap Menag Lukman.

Harapan menjadi rujukan yang mencerahkan bagi masyarakat juga disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Pria yang baru saja terpilih kembali menjadi Gubernur Jateng 2018-2013 berdoa semoga NU Online selalu mencerahkan.

“Saya menyampaikan selamat Harlah ke-15 NU Online, semoga mencerahkan,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Robikin Emhas menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas perjuangan NU Online yang secara konsisten mempromosikan perdamaian.

“Islam agama perdamaian. Tidak ada kekerasan dalam agama dan tak ada agama dalam kekerasan. Selamat Harlah Ke-15 NU Online. Terima kasih tak lelah mempromosikan perdamaian,” tutur Robikin.

Dosen Senior Monash Law School Australia Nadirsyah Hosen juga menyampaikan harapannya agar NU Online istiqomah menebarkan Islam rahmatan lil ‘alamin di Nusantara dan menjadi corong bagi dakwah Ahlussunnah wal Jamaah.

“Selamat Ultah NU Online. Tetaplah menjadi corong Aswaja dengan menebarkan Islam rahmatan lil ‘alamin di Nusantara,” ucap Nadirsyah Hosen.

Politisi milenial Syarifah Tsmara Amany Alatas tak ketinggalan untuk menyampaikan selamat ulang tahun ke-15 untuk NU Online. Ia berharap NU Online terus mengisi dunia maya dengan konten-konten edukatif, Islam penuh rahmat, dan Islam moderat.

"Selamat ulang tahun NU Online, semoga menjadi media yang menyebarkan konten-konten edukatif, media yang berisikan konten-konten penuh rahmat, Islam yang moderat, dan media yang digandrungi santri-santri milenial," kata Tsamara dalam unggahan video singkatnya di twitter.

"Sukses terus untuk NU Online, aku NU padamu," ungkapnya.

Selain itu, Direktur NU Online Muhammad Syafiq Alielha (Savic Ali) menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para kru NU Online, terutama kontributor di berbagai daerah.

“Kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman kontributor NU Online yang tak lelah menyumbang tulisan serta netizen yang membantu menyebarluaskan,” ujar Savic Ali yang saat ini sedang melakukan perjalanan di Negeri Tiongkok.

“Gak terasa NU Online sudah 15th. Sempet seok-seok, jatuh bangun, tak banyak dikenal oleh Nahdliyin selama lebih 6th awal (karena gak banyak Nahdliyin yang punya akses internet pada 2003-2009). Dengan tim tetap yang kecil namun banyak kontributor, alhamdulillah bisabertahan dan berkembang,” sambungnya. (sumber)

Rekapitulasi #Pilgubsu2018, #Eramas Unggul di Tebing Tinggi

Juli 07, 2018 Add Comment
ilustrasi
INFO PARAPAT -- Pasangan Eramas (Edy Rahmayadi dan Musa Rajechsyah) no urut 1 Cagubsu unggul dari rivalnya Cagub no 2 pasangan Djarot dan Sihar Sitorus di Kota Tebing Tinggi.

Dari hasil rekapitulasi KPU Tebing Tinggi di gedung Balai Kartini Kamis (5/7) dalam pleno terbuka yang dipimpin Ketua A.Khair bersama komisioner pasangan Edy/Ijeck 49.969 suara dan Djarot/Sihar 21.171 suara.

Rapat pleno juga dihadiri komisioner panwaslih Tebing Tinggi Marwan dan Harirayani,Huriadi Panggabean serta perwakilan Eramas Eramas Muheri dan dari Saksi Djarot Supra Madya serta Kapolres Tebing Tinggi AKBP.Sunadi.

Dalam kegiatan tersebut, Ketua Komisioner KPU Abdul Khair mengatakan bahwa pelaksanaan Pilgubsu di Kota Tebing Tinggi mulai dari tahapan dan pencoblosan serta penghitungan suara tingkat PPS dan PPK tidak ada mengalami kendala dan kegiatan berjalan dengan baik, aman, tertib dan juga kondusif.

Menurutnya, pada rekapitulasi tingkat Kota ini, saksi pasangan calon dan Panwaslih Kota Tebing Tinggi diminta melakukan koreksi apabila ada kesalahan, jika ada hal-hal yang harus diperbaiki, mari kita diperbaiki secara bersama sama. "Kita perintahkan PPS, dan PPK yang telah melakukan perbaikan dan hasilnya dapat diterima oleh saksi pasangan calon,katanya

Penghitungan dipimpin oleh Devisi Teknis Komisioner KPU Wal Ashri. Saksi dari Eramas yaitu Muheri dari Partai PKS dan untuk Djoss di mewakili dari Partai PDIP, Supra Madya.

Sementara itu, Komisioner Panwaslih Harirayani  dalam rekapitulasi ini menanggapi beberapa hal yang harus dilakukan perbaikan terutama dalam mengimput jumlah data laki laki dan perempuan masih ada kesalahan yang dilakukan di tingkat TPS, biasa karena terjadinya kesalahan human error.

Cuma perbaikan itu saja, yang lainnya aman dan tidak ada temuan, hanya ada kesalahan pemasukan data jumlah laki-laki dan perempuan di tingkat PPS untuk Kecamatan Rambutan dan Kecamatan Bajenis,ujarHarirayani. (sumber)

Jasa Raharja Tanggung Pengobatan Korban Kapal Tenggelam di #DanauToba #SumutBerduka #Lebaran2018

Juni 20, 2018 Add Comment
INFO PARAPAT -- PT Jasa Raharja akan menjamin biaya perawatan korban KM Sinar Bangun yang mengalami luka luka. Selain itu, Jasa Raharja juga menyerahkan santunan meninggal dunia kepada ahli waris yang sah.

Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo S melalui Kepala Cabang Jasa Raharja Sumatera Utara Ifryantono mengatakan pihaknya akan mendatangi tempat kejadian dan menerbitkan surat jaminan biaya perawatan bagi korban luka luka. Sebagaimana dikatakan dalam keterangan resminya, Selasa (19/6).

Hal ini sebagai wujud negara hadir bagi korban kecelakaan seluruh korban terjamin oleh UU No 33 tahun 1964. Terhadap korban meninggal dunia santunan sejumlah Rp 50 juta, sementara untuk korban luka-luka langsung diterbitkan jaminan biaya perawatan ke rumah sakit di mana korban dirawat.

Diketahui, KM Sinar Bangun yang membawa puluhan penumpang berangkat dari pelabuhan Simanindo Samosir menuju pelabuhan Tiga Ras Simalungun. Namun pada pukul 17.15 WIB kapal tenggelam di Danau Toba, diduga karena hantaman ombak besar sehingga penumpang kapal beserta muatannya ikut tenggelam.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan sekitar 37 korban tenggelam KM Sinar Bangun telah dievakuasi sejumlah kapal perahu di sekitar lokasi terdekat perairan Danau Toba Sumatera Utara.

Saat ini, Tim Basarnas langsung melakukan pertolongan dengan menggunakan KMP Sumut 1 dan 2, untuk mencari puluhan penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

"Petugas terus mencari hingga dapat penumpang yang belum ditemukan," katanya seperti dilansir dari Antara, Selasa (19/6).

Sebanyak 19 penumpang Kapal Motor Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba berhasil ditemukan. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara Riyadil Akhir Lubis mengatakan, dari jumlah penumpang yang ditemukan itu, 18 orang ditemukan selamat, sedangkan seorang lainnya meninggal dunia.

Dia mengatakan KMP Sumut 2 berhasil menemukan tiga penumpang KM Sinar Bangun yang seluruhnya dalam kondisi selamat. Sedangkan KMP Sumut 1 menemukan dua penumpang.

"Satu selamat, satu lagi meninggal dunia berjenis kelamin perempuan," jelasnya.

Penumpang yang berhasil ditemukan dalam kondisi selamat oleh Tim KMP Sumut 1 dan 2 dirawat di puskesmas di pinggiran Danau Toba yang masuk wilayah Kabupaten Simalungun. Sebanyak 14 penumpang KM Sinar Bangun lainnya ditemukan pengelola Kapal Kayu Cinta Damai, namun kondisinya belum dapat diketahui. (sumber)

Pengunjung Membludak, Kendaraan di Parapat Macet 20 Km

Juni 17, 2018 Add Comment
wisatawan (ilustrasi/sumber)
INFO PARAPAT -- Libur Lebaran hari kedua terjadi antrean panjang kendaraan di ruas jalan lintas Kabupaten Toba Samosir (Tobasa ) menuju Parapat, Sabtu (16/6/2018).

Antrean mobil berjejer ini diperkirakan sepanjang 20 kilometer menuju masuk kawasan wisata Parapat dan sebagian menuju Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.

Pantauan tribun-medan.com, mobil cukup padat di gapura masuk ke pelabuhan Ajibata.

Ada yang melanjutkan perjalanan menuju Kota Pematangsiantar dan juga berhenti sejenak di lokasi wisata Danau Toba.

Kemacetan ini terjadi mulai pukul 13.00WIB.

Selain volume kendaraan yang tinggi, kemacetan ini juga terjadi lantaran beberapa mobil memilih berbelok masuk ke SPBU.

Selain itu juga, parkir kendaraan yang terlalu banyak mengambil badan jalan salah satu menjadi penyebabnya.

Kasatlantas Polres Simalungun, AKP Hendri ND Barus mengungkapkan, volume kendaraan arus balik dari lokasi wisata mulai terjadi.

"Volume kedaraan untuk kembali ke Kota Medan memang sudah mulai terjadi. Kemacetan yang datang dari Tobasa mulai pulang ke Kota Medan. Tapi, kita sudah kerahkan anggota untuk mengingatkan pengendara agar tidak berhenti sembarangan,"ujarnya.

AKP Hendri mengatakan, polisi yang berjaga memiliki tugas mengingatkan pengendara untuk tidak berhenti sembarangan.

Menurutnya, kemacetan yang terjadi lantaran volume kendaraan yang tinggi dan parkir sembarangan.

"Kita sudah imbau kepada pengendara agar memarkirkan kendaraannya yang telah disediakan. Atau berhenti di Pos Pam untuk istirahat," ungkapnya.

Ia memastikan Besok Minggu (17/6/2018) merupakan puncak volume kendaraan dari Parapat menuju Kota Pematangsiantar dan ke Kota Medan.

"Besok mulai pukul 13.00WIB hingga 16.00WIB akan terjadi peningkatan volume kendaraan. Maka, kita akan melakukan rekayasa lalu-lintas. Kita akan utamakan pengendara yang menuju kota Siantar di jalan utama. Sementara, yang menuju Parapat kita buat jalur alternatif," ujarnya. (sumber)

Wisata Dolok Silau Simalungun

Mei 02, 2018 Add Comment
INFO PARAPAT -- Dolok Silau mempunyai destinasi wisata sejarah yang berharga di Simalungun dan di Indonesia.

Beberapa makam keluarga raja-raja Dolok Silau mempunyai nilai sejarah yang tinggi. (baca selanjutnya di sini)

Termasuk juga daerah Silau Kahean. Salah satu yang bernilai adalah Masjid Al Jihad yang merupakan wakaf dari keturunan Tuan Nagori Dolog bernama Djaberang Purba Tambak, sekira 1964.




Kisah Ust Sinaga: Suara Emas Mengantarkannya ke Istiqlal

April 21, 2018 Add Comment
baca
INFO PARAPAT -- Suaranya mirip Imam Masjidil Haram, Mekkah, Abdurrahman bin Abdul Aziz as-Sudais. Kesamaan suara dan kefasihan dalam melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an inilah yang mengantarkan Drs. Hasanuddin Sinaga, MA menjadi imam tetap Masjid Istiqlal.

Untuk mendengarkan lantunan suara Sinaga, pembaca bisa berjamaah di Masjid Istiqlal setiap hari Ahad mulai dari shalat Dhuhur hingga shalat Shubuh. Langgam maupun nada yang dikumandangkan pria kelahiran Tanjung Balai, 15 November 1970 ini memang mirip as-Sudais. ”Semua ini karena keberkahan dari Al-Qur’an,” katanya.

Kemerduan suara Hasanuddin memang layak diacungi jempol. Suami dari Fatmawati ini pernah beberapa kali mengikuti kejuaraan tilawatil qur’an mulai tingkat nasional hingga internasional. Ketika masih menjadi mahasiswa Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ), Jakarta, Sinaga beberapa kali mewakili DKI untuk kompetisi kejuaraan tahfidz Al-Qur’an di beberapa kota seperti Kendari, Pekanbaru, Bandung, dan Palu.

Sinaga juga pernah mewakili Indonesia untuk mengikuti Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) di Arab Saudi pada MTQ Internasional bidang tahfidz Al-Qur’an tahun 1996. Semua itu berkat kegigihannya sejak kecil menghafal Al-Qur’an. ”Alhamdulillah, pada usia 18 tahun saya sudah hafal Al-Qur’an,” tuturnya.

Menurut dosen Fakultas Usuluddin, Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta ini, untuk menjadi seorang hafiz dibutuhkan semangat yang kuat. Ia mulai menghafal ketika sekolah dan mondok di Pondok Pesantren Darul Ulum, Kisaran, Sumatra Utara. ”Kalau pagi saya sekolah dan malamnya mengaji,” ujarnya.

Dulu setiap santri diwajibkan memilih satu ekstra kurikuler dengan fasilitas yang telah tersedia. Mereka yang mengambil bidang pertanian akan disediakan lahan pertanian, yang memilih elektronik akan disediakan alat-alat praktik dan yang memilih tahfidz akan digembleng dengan sistem berasrama.

Sinaga memilih program tahfiz karena terinspirasi oleh para santri yang tekun menghafal Al- Qur’an di sudut-sudut masjid. Al-Qur’an yang mereka gunakan berukuran kecil. Padahal zaman dulu Al-Qur’an seperti itu hanya bisa didapat dan dipesan dari jamaah haji yang kembali ke Tanah Air.

Karena iri dengan mereka, diam-diam Sinaga ikut menghafal meski memakai Al-Qur’an berukuran besar. ”Tidak terasa saya bisa menghapal 5 juz tanpa bimbingan siapapun,” ujarnya.

Suatu ketika, gerak-gerik Sinaga diketahui pengurus pondok, akhirnya pengurus menyarankan masuk ke program tahfiz Al-Qur’an. Dengan dibimbing oleh Ustadz Armawi Abdurrahman, hafalan Sinaga mulai terprogram dan terarah.

Dengan target tersebut tidak ada waktu luang bagi Sinaga. Hampir setiap pagi, siang dan malam ia gunakan untuk menambah hafalan. Berkat perjuangan dan kerja kerasnya, ia berhasil menghafal Al-Qur’an selama 2,5 tahun. ”Pada angkatan saya, hanya 4 orang yang lulus 30 juz termasuk saya,” kenangnya.

Berkah Al Quran

Hasanuddinsaya termasuk orang yang tidak muluk-muluk menentukan keinginan. Meskipun ia lulus dengan nilai baik dan memiliki kelebihan hafal Al-Qur’an, namun ia tidak berambisi melanjutan kuliah. Bisa lulus dan menghapal Al-Qur’an baginya merupakan karunia yang besar.

Namun ada semacam berkah tersendiri yang ia dapatkan. Saat perpisahan santri, kiainya, KH Usman Efendy bertanya kepadanya, ”Kemana nanti setelah lulus sekolah dan pesantren? Ia hanya menjawab, ”Saya sendiri tidak terlalu berambisi untuk kuliah. Bagi saya bisa menghapal Al-Qur’an merupakan kelebihan yang luar biasa,” jawabnya.

Mendengar jawaban itu sang kiai hanya tersenyum. Lalu dikeluarkan sebuah kartu nama dan meminta agar Sinaga menghubunginya. ”Dulu dia murid saya. Kirimkan surat padanya lalu katakan maksudmu,” ujar kiai. Setelah mendapat pesan tersebut Hasanuddin lalu mengirimkan surat pada seseorang bernama Burhanuddin Pane, yang tinggal di Jakarta.

Mendapat kiriman surat dari santri yang cerdas ini, beberapa hari kemudian datang utusan untuk menjemput Sinaga. Di Jakarta, ia masuk kuliah di PTIQ dan kuliahnya dibiayai selama satu semester. Meskipun Burhanuddin mengatakan siap menanggung keperluan selama kuliah, namun ia memutuskan untuk tinggal di asrama. ”Demi memenuhi kebutuhan hidup dan biaya kuliah, saya mengajar ngaji di beberapa tempat,” kenangnya.

Karena terus mengembangkan bakat dan keterampilannya, Sinaga tidak hanya mengajar namun juga mengikuti perlombaan tilawatil Quran yang diadakan di dalam negeri dan mancanegara. Sampai suatu ketika ia diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) tahun 1997.

Latar belakang sejarah bisa menjadi salah satu imam rawatib di masjid terbesar se-Asia Tenggara ini juga karena perkenalannya dengan Syarifuddin Muhammad salah satu Qori internasional yang menjadi ketua Ikatan Persaudaraan Qari-Qariah, Hafidz-Hafidzah di Indonesia.

Saat itu Masjid Istiqlal terjadi kekosongan imam. Sarifuddin yang juga Wakil Imam Besar Masjid Istiqlal, saat itu meminta Sinaga untuk mengisi kekosongan imam. Akhirnya tawaran itu ia terima tahun 2006, ketika itu ia sudah menyelesaikan S2 nya dan menjadi dosen tetap di UIN Jakarta.

Di Masjid Istiqlal, Sinaga sering menjadi imam shalat Idul Fitri maupun Idul Adha. Di antara tujuh imam Masjid Istiqlal, ia memiliki ciri suara langgam Imam Masjidil Haram, Mekkah, Abdurrahman bin Abdul Aziz as-Sudais.

Selain di Masjid Istiqlal, Sinaga juga menjadi salah satu imam rawatib di Masjid Dian al-Mahri (Kubah Emas) Depok, Imam Shalat Malam di Masjid An-Nuur Jakarta Timur, dan sesekali menjadi imam di Masjid Istana Negara.  (sumber)

Usai UNBK, Kendaraan Wisata Siswa SMA Siantar Masuk Jurang Menuju Parapat

April 21, 2018 Add Comment
INFO PARAPAT -- Sebanyak 15 siswa rombongan Yayasan Pendidikan SMA Erlangga, Siantar, mengalami kecelakaan saat merayakan selesainya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Kamis (12/4/2018) malam kemarin. Informasi yang dihimpun Sabtu (14/4/2018), siswa yang hendak merayakan hari ‘bebas sekolah’ itu mengalami kecelakaan, ketika angkot yang mereka tumpangi masuk jurang sedalam lebih kurang 20 meter, di Jalan Lintas Tiga Ras-Parapat Nagori Sipolha, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, sekira jam 19.00 Wib.

Para pelajar yang baru selesai melaksanakan UNBK dan corat-coret seragam sekolah itu disebutkan sedang dalam perjalanan menuju Parapat. Namun naas, angkot yang ditumpangi oleng dan hilang kendali hingga terjun ke dalam jurang. Akibatnya seluruh siswa mengalami luka ringan dan luka serius dalam kecelakaan tersebut. Tidak ada korban jiwa dilaporkan dalam insiden tersebut. Warga sekitar yang mengetahui peristiwa itu kemudian membawa seluruh siswa yang cedera menggunakan kapal penyeberangan, ke ke RSUD Parapat, untuk mendapatkan perawatan medis.

Mengutip Restorasidaily.com, para siswa yang berhasil diketahui identitasnya adalah 1. Tiorina boru Damanik (17) warga Jalan Tongkol Pematangsiantar 2. Indah Khairani (20) warga Jalan Tongkol Pematangsiantar 3. Putri Lestari boru Sitopu (18) warga Parluasan Pematangsiantar 4. Zahrun Nisa (16) warga Jalan Lintas Tiga Balata mengalami patah jari tangan telunjuk dan jari tengah sebelah kiri 5. M Rizky Hidayattullah (18) warga Jalan Tangki Lorong 20 Pematangsiantar. 6. Movita Sari (17) warga Jalan Asahan Batu V Simalungun yang sudah dibawa pulang oleh pihak keluarganya. (sumber)

Kiprah Sekolah Tionghoa Chong Hua School Sultan Agung di Pematang Siantar

April 21, 2018 Add Comment
INFO PARAPAT -- Mungkin banyak orang yang tak tahu dan tak percaya kalau Sekolah yang saat sekarang ini bernama Yayasan Perguruan Sultan Agung yang berlokasi di Jalan Surabaya No. 19 Pematangsiantar itu, beberapa hari lagi tepatnya pada tanggal 9 September 2009 ternyata telah memasuki Usia ke 103 tahun atau 1 (satu) Abad lebih. Bahkan faktanya dengan usia 103 tahun sekolah ini termasuk salah satu sekolah swasta yang cukup tua di Indonesia dan sekolah nomor satu tertua untuk Sumatera Utara.

Sekolah ini berdiri seratus tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 9 September 1909, jauh sebelum kemerdekaan dan lebih kurang satu tahun sejak Kebangkitan Nasional. Pertama sekali berdiri sekolah ini diberi nama “ Chong Hua School “ atau disebut juga dengan nama” Zhong Hua” ataupun “Xian Zhong“ , nama sekolah ini berbau bahasa China karena sekolah khusus ini untuk warga Tionghoa yang ada di Siantar saat itu.

Yang sangat berjasa mendirikan sekolah ini adalah Lie Yen Liang. Chen Chun Ming, Chen Sun Tan, Cen Cong dan beberapa nama lainnya yang merupakan tokoh tokoh masyarakat Tionghoa yang peduli pendidikan masa itu. Awalnya ditengah keberadaan penduduk suku Tionghoa yang tidak begitu banyak dan umumnya bermatapencaharian dibidang perekonomian yaitu sebagai pedagang, lalu muncul ide dari tokoh masyarakat Tionghoa tersebut untuk mendirikan sekolah khusus untuk anak-anak masyarakat Tionghoa. Maka atas izin pemerintahan Hindia Belanda masa itu didirikanlah sekolah “ Chong Hua School “ dengan lokasi sekolah tempat belajar siswanya masih menyewa sebuah rumah dan muridnya pun hanya masih beberapa orang saja. Dan pendidikan disekolah itupun masih untuk pendidikan tingkat sekolah rakyat (SR).

Tak lama kemudian salah seorang pendiri Bapak Chen Sun Tan atau yang dikenal dengan nama Tan Sun Tan menyumbangkan tanahnya seluas 4910 M2 untuk tempat didirikannya bangunan sekolah Chong Hua School tahap pertama sejarah pembangunan sekolah “Zhong Hua”. (Sekarang lokasi YP Sultan Agung Jalan Surabaya No 19 Pematangsiantar). Dengan berbagai upaya dan kegigihan Tan Sun Tan dan kawan kawan termasuk bantuan dari masyarakat Tionghoa akhirnya gedung sekolah dapat terbangun.

Menambah Bangunan Sekolah dari hasil Pasar Malam

Tahun ke tahun terus berjalan, sejalan bertambahnya penduduk suku Tionghoa, maka siswa Chong Hua School pun semakin bertambah bahkan warga Tionghoa yang berada dipinggiran kota Siantar banyak bersekolah ke sekolah tersebut, sehingga pada tahun 1931 siswa sekolah itu sudah mencapai 400 orang lebih dan otomatis ruang kelas yang ada sudah tidak mencukupi menampung pertambahan siswa.

Untuk itu lagi-lagi Tan Sun Tan dan kawan-kawan pendiri Chong Hua School berpikir keras untuk merencanakan pembangunan untuk menambah ruangan kelas, dan gambar sketsa bangunan pun telah dibuat oleh Tan Sun Tan. Namun karena dana pembangunan belum mencukupi, akhirnya Tan Sun Tan mendapat akal, dengan meminta izin kepada pemerintah untuk mengadakan Pasar Malam dan hasil dari pasar malam itu akan digunakan untuk pembangunan gedung sekolah Dan memang dari hasil pasar malam yang diadakan Tan Sun Tan dan kawan-kawan akhirnya kekuarangan dana untuk penambahan pembangunan gedung dapat teratasi dan pembangunannya pun akhirnya dapat terealisasi. Dan inilah tahap kedua sejarah pembangunan sekolah “Zhong Hua “.

Lima tahun kemudian yaitu pada Tahun 1936 kembali, kembali Chen Sun Tan alias Tan Sun Tan dan kawan kawan membuat tahap ketiga sejarah pembangunan Sekolah “Zhong Hua” dengan membangun fasilitas gedung tambahan lagi, dan sekaligus pada tahun itu juga Chong Hua School membuka Jenjang pendidikan Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Dimasa jatuhnya Pemerintahan Penjajahan Belanda dan masuknya masa Penjajahan Jepang Chong Hua School juga mengalami tekanan, namun proses belajar mengajar masih tetap berjalan sebagaimana mestinya. Namun demikian saat itu keadaan telah mempengaruhi pola pikir masyarakat dan terjadi perpecahan dan perbedaan pandangan, dan perbedaan pandangan itu juga terjadi di lingkungan masyarakat Tionghoa yang akhirnya juga terbawa ke lingkungan sekolah Zhong Hua.

Perbedaan pandangan diantara masyarakat Tionghoa yang telah terbawa ke dalam lingkungan sekolah masih tetap berlangsung meskipun era Penjajahan Jepang telah berakhir dengan masuknya era kemerdekaan.. Puncak perselisihan di lingkungan sekolah terjadi sekitar tahun 1948 sampai dengan 1950. dan pada tahun 1948-1950 terjadi perebutan kekuasaan Kepengurusan dilingkungan sekolah Zhong Hua. Tapi perselisihan itu tidak berlangsung lama, sebab setahun kemudian yaitu pada tahun 1951 Kepemimpinan Chong Hua School kembali dipegang oleh pengurus terdahulu.

Delapan tahun kemudian yaitu pada tahun 1958 terjadilah penggantian Pengurus Yayasan Chong Hua School, dan pengurus yang terpilih antara lain : Si Ping Sin, Huang Yi Chang, Chen Kui Chuan, Si Nan dan beberapa nama lainnya. Namun setelah setahun pergantian kepengurusan yakni pada tahun 1959 Pemerintah mengeluarkan Peraturan bahwa sekolah yang awalnya dibentuk berdasarkan kesukuan terutama sekolah Tionghoa termasuk Chiong Hua School berada dibawah kekuasaan Pengawasan Tentara dan bersamaan itu pula keluar Larangan dari pemerintah bahwa sekolah tidak boleh mengajarkan bahasa Tionghoa. Sehingga saat itu juga Chong Hua School berubah nama menjadi PPS (Panitia Pengawas Sekolah). Kendati telah berganti nama dan berada dibawah pengawasan tentara tapi kendali sekolah tetap berada dibawa pengurus yayasan.

Kondisi dibawah pengawasan tentara terus berjalan sampai dengan terjadinya pergolakan G 30 S PKI tahun 1965. Untuk menghindari penutupan sekolah yang dilakukan oleh pemerintah akibat bias dari Pemberontakan G 30 S PKI, pengurus yayasan saat itu mengutus Kepala Sekolah bernama Sie Chien Fang agar bekerjasama dengan para pendidik dari Medan untuk mengadakan komunikasi dengan pihak Depertemen Pendidikan dan pihak Ketentaraan di Medan.

Upaya yang dilakukan Kepala sekolah Sie Chien Fang dengan bantuan Lae Se Sing dan Siau Jin Hua yang merupakan para pendidik di Medan, akhirnya membuahkan hasil dan Komandan Ketenteraan resmi menjadi Pelindung dan Penasehat Sekolah, sehingga sekolah pun terlepas dari kesulitan. Lalu sejak saat itu sekolah kembali berubah nama dari PPS (Panitia Pengawas Sekolah ) menjadi PN Sehati (Perguruan Nasional Sehati) atau saat itu disebut dengan Sekolah Sehati. Dan Sejak saat itu sebutan nama PN Sehati cukup terkenal dan melekat dihati masyarakat, bahkan sampai saat sekarang ini masih banyak orang terutama dari kalangan orang tua yang menyebut Sultan Agung dengan PN Sehati.

Untuk lebih menguatkan eksistensi PN Sehati, setahun kemudian yakni pada tahun 1966, atas perundingan bersama, pengurus yayasan mengundang beberapa tokoh muda etnis Tionghoa untuk berpartisipasi dalam mengurusi sekolah. Tokoh pemuda yang diundang diantaranya Yao Yong Cien, Se Chi Kuang, Lie Zhi He, Lie Jin Lin, Chang Muli, Cen Se Phei, Si Fu Ceng, Mo Ping Sin, Si Te Ming dan beberapa nama lainnya. Kelompok tokoh muda ini yang disebut masa itu sebagai “Panitia Penolong”.

Dua tahun berikutnya pada tahun 1968 muncul lagi peraturan baru dibidang pendidikan, pemerintah mengeluarkan izin bagi yang tidak berwarganegara untuk menyelenggarakan “Sekolah Untuk Suku Khusus”, dan dibawah pimpinan Ye Jin Cong PN Sehati berubah fungsi sebagai “Sekolah yang mengatasi kesulitan suku khusus”. Saat itu para pendidiknya adalah guru-guru nomor satu dari Sumatera Utara yang didatangkan dari Sekolah Nan An Medan, bahkan ada tamatan dari Universitas Thai Ta Taiwan dan Universitas dari Hongkong.

Untuk mengoptimalkan manajemen kepengurusan sekolah dan sekaligus usaha kaderisasi kepengurusan sekolah, pada tahun 1972 terjadi perubahan struktur internal di PN Sehati, dimana Yayasan memutuskan mengangkat Wu Tien Yu (Paul Wu) menjadi Direktur Pelaksana (Kepsek) PN Sehati.

Selanjutnya pada tahun 1975 kembali menjadi kembali sekolah mengalami krisis, karena pemerintah mengumumkan peraturan baru bahwa semua sekolah Tionghoa harus diubah menjadi sekolah Nasional dan dilarang mengajarkan Bahasa Tionghoa. Masih menurut peraturan itu, siswapun harus berkewarganegaraan Indonesia, dan jumlah siswa pribumi dan nonpribumi haruslah sama, Inilah yang disebut dengan masa pembauran.

Akibat peraturan itu akhirnya sangat susah untuk melakukan penyesuain keadaan, dan ini spontan menimbulkan perbedaan pandangan antara pihak sekolah dengan pihak depertemen pendidikan. Dengan kondisi seperti itu lalu pemerintah mengambil alih kekuasaan didalam sekolah dan pihak yayasan hanya diberi wewenang untuk mengatur keuangan saja. Sebagai bentuk mengikuti peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah tersebut maka Direktur Pelaksana (Kepala Sekolah) Wu Tien Yu (Paul Wu) rela mengundurkan diri sebagai salah satu syarat yang dibuat pemerintah, karena kalau tidak mengundurkan diri maka pemerintah akan mengambil alih secara keseluruhan dan sekolah PN Sehati akan dijadikan sekolah negeri.

Untuk mempertahankan PN Sehati yang merupakan harta peninggalan leluhur “Chong Hua School” dimana saat itu berada dalam kondisi krisis pasca keluarnya peraturan pemerintah yang mengharuskan merubah status sekolah menjadi sekolah nasional, maka atas masukan Ye Jin Song dimintakan supaya Ibrahim Asikin (ShieChien Fang) yang sudah menjadi pengusaha berkenan kembali ke dunia pendidikan untuk mengurus sekolah dengan jabatan sebagai pengurus harian, karena Ibrahim Asikin dinilai memenuhi persyaratan sebagaimana yang disyaratkan pemerintah masa itu.

Memang akhirnya PN Sehati dapat diselamatkan dari krisis dan pengambilalihan pemerintah dengan terbentuknya Pengurus Yayasan Baru pada tahun 1977 dan PN Sehati berubah nama menjadi Perguruan Sultan Agung, karena memang saat itu disyaratkan pemerintah nama sekolah swasta diambil dari nama pahlawan. Adapun para pengurus yayasan antara lain Julius (Yu Chu Fa), Muchsin Hasan (Mok Ping Sin), Yap Li Wen, Witarmin ( Shi De Ming), Cai Jin Yen, Ibrahim Asikin (Shie Chien Fang), Cang Ta Wen, Cang Da Weng, dan yang menjabat Ketua Yayasan adalah Ye Jing Cong, Lie Hong Cao. Saat itu Ibrahim Asikin yang juga menjabat sebagai Pengurus Harian, disebabkan kesibukan aktivitas bisnis dan keluarga akhirnya menyerahkan jabatan pengurus harian kepada Muchsin Hasan.

Era Baru sebagai Sekolah Nasional

Sejak pergantian Kepengurusan yayasan, dan berubah menjadi sekolah nasional dengan bergantian nama menjadi Perguruan Sultan Agung, sekolah ini memasuki era baru, melalui usaha peningkatan kegiatan proses belajar mengajar, peningkatan kegiatan ekstra kurikuler, dan peningkatan kegiatan lainnya sehingga, sehingga hal itu secara signifkan meningkatkan nama baik Perguruan Sultan Agung. Selain itu Sekolah juga semakin berkembang dengan memiliki jenjang pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Lalu pada tahun 1981, Yayasan Sultan Agung dipimpin oleh Muchsin Hasan dan disaat itu Pengurus merumuskan strategi pengembangan sekolah melalui peningkatan dalam rangka meningkatkan kegiatan proses belaja mengajar dengan meningkatkan fasilitas seperti ruang belajar, ruang administrasi, perpustakaan, laboratorium, dan memulai memperkenalkan computer kepada anak didik, serta peningkatan kegiatan ekstra kurikuler seperti drumband, bola basket, bola volley, tari-tarian, seni rupa, seni lukis dan seni suara.

Sekolah Swasta yang Berkualitas

Peningkatan demi peningkatan terus terjadi dan Sultan Agung semakin eksis sebagai sekolah nasional. kemajuan yang signifikan terjadi mulai tahun 2000 sejak Yayasan Perguruan Sultan Agung diketuai oleh Hasan Wijaya (A Ken). Pada Tahun itu juga Perguruan Sultan Agung menambah jenjang pendidikan dengan membuka Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE). Dengan berdirinya STIE Sultan Agung otomatis fasilitas pun harus bertambah dan itu terealisasi dengan penambahan 10 ruangan kelas, ruang laboratorium Computer, Laboratorium IPA dan Laboratorium Bahasa. STIE Sultan Agung sekarang ini memiliki beberapa beberapa jurusan yang antara lain Jurusan Manajemen S1, Jurusan Akutansi D3, dan Manajemen Pemasaran D3 yang ketiga jurusan tersebut telah berstatus Terakreditasi. Dan pada tahun 2008 lalu STIE menambah Jurusan Akutansi S1 yang saat ini statusnya masih dalam proses evaluasi.

Sejak dibawah kepemimpinan Hasan Wijaya terjadi penambahan Komputer yang sebelum tahun 2000 hanya memiliki 20 buah komputer saat ini Perguruan Sultan agung telah memiliki 300 buah computer. Selain itu berbagai penambahan fasilitas terus berlangsung seperti pengadaan genset dengan kekuatan besar untuk mengatasi kekuarangan listrik, memperabaharui perpustakaan, penambahan area bermain untuk Taman Kanak-Kanak, serta pengadaan fasilitas transport dengan membeli Bus baru untuk keperluan siswa dan sebuah mobil kijang untuk keperluan guru dan pegawai.

Selain peningkatan dibidang pendidikan sekolah juga memberikan perhatian ekstra terhadap kemajuan dibidang olah raga, sejak tahun 2001 Sultan Agung secara rutin mnggelar Kejuaraan Bola Basket Sultan Agung Cup yang amerupakan even kejuaraan antar sekolah se Sumatera Utara. Dan 4 tahun terakhir Perguruan Sulta Agung merupakan Juara bertahan, selain itu Sultan Agung juga mengukir prestasi pada tahun 2008 sebagai Juara II di kejuaraan Bola Basket antar sekolah se Sumatera Utara dan Juara II Kejuaraan antar pelajar Piala Yamaha yang berlangsung di Medan.

Disamping Bola Basket sekolah juga mengadakan Pelatihan Tae Kwan Do dan Drum Band, dan untuk Kegiatan Drum Band, Sultan Agung masih diakui sebagai Drumband terbaik di daerah ini, dan pada HUT Kodam Bukit Barisan yang adi pusatkan di Kota Pematangsiantar Atraksi Drumband Sultan Agung lah dimintakan tampil memeriahkan acara tersebut.

Prestasi yang sangat spektakuler yang diraih oleh Perguruan Sultan Agung adalah tampilnya para penari pelajar Yayasan Perguruan Sultan Agung pada tanggal 17 Agustus 2008 di Istana Merdeka Jakarta dalam Acara resmi Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 63. Itu adalah penampilan kedua penari Perguruan Sultan Agung di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudoyono di tahun 2008 setelah acara Pesta Danau Toba bulan Juni 2008. Sejak itu penari Sultan Agung kerap diundang tampil dalam even dan acara besar seperti pada HUT Kodam Bukit Barisan yang diadakan di Pematangsiantar 2009.

Sebagai sekolah nasional yang saat ini menjadi salah satu sekolah swasta favorit di Pematangsiantar, di usianya yang ke 100 tahun atau satu Abad Sultan Agung seakan tak henti berbenah menuju kemajuan di bidang pendidikan. Ini merupakan kerja keras Pengurus Yayasan dan segenap pelaku pendidikan yang mengabdi di Sultan agung. Di bawah komando Hasan Wijaya selaku Ketua Yayasan, Perguruan sultan Agung saat ini memiliki anak didik di tingkat TK sebanyak 350 orang, SD 1020 orang, SMP 650 orang, SMU 820 orang serta STIE sebanyak 600 orang. Bahkan untuk tingkat kelulusan beberapa tahun terkhir Perguruan Sultan Agung merupakan memiliki persentasi tingkat kelulusan tertinggi, dan pada tahun 2009 ini tinggkat kelulusannya mencapai 100 persen.

Kini Perguruan Sultan Agung telah memperlihatkan jati diri sebagai sekolah nasional, terbukti bahwa yang mengecam pendidikan disekolah tersebut tidak lagi didominasi oleh suku etnis Tionghoa, persentasi siswa yang besekolah di Perguruan Sultan Agung terdiri dari 35 persen yang beragama Islam, 35 persen yang beragama Kristen dan 30 persen yang beragama Budha. Sementara persentase untuk kategori kalangan pribumi sebesar 65 persen dan non pribumi hanya sebesar 35 persen.

Berarti memang saat ini wajah Perguruaan Sultan Agung benar-benar sekolah nasional yang mengutamakan kualitas pendidikan, meskipun tak bisa kita pungkiri bahwa perjalan sejarah telah mencatat bahwa Sultan Agung merupakan titisan leluhur sejak 100 tahun yang lalu dari kalangan tokoh etnis Tionghoa yang sesungguhnya peduli dengan pendidikan. Selamat Ulang Tahun Ke 100 YP Sultan Agung. (sumber)