Tampilkan postingan dengan label tokoh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tokoh. Tampilkan semua postingan

Kisah Ust Sinaga: Suara Emas Mengantarkannya ke Istiqlal

April 21, 2018 Add Comment
baca
INFO PARAPAT -- Suaranya mirip Imam Masjidil Haram, Mekkah, Abdurrahman bin Abdul Aziz as-Sudais. Kesamaan suara dan kefasihan dalam melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an inilah yang mengantarkan Drs. Hasanuddin Sinaga, MA menjadi imam tetap Masjid Istiqlal.

Untuk mendengarkan lantunan suara Sinaga, pembaca bisa berjamaah di Masjid Istiqlal setiap hari Ahad mulai dari shalat Dhuhur hingga shalat Shubuh. Langgam maupun nada yang dikumandangkan pria kelahiran Tanjung Balai, 15 November 1970 ini memang mirip as-Sudais. ”Semua ini karena keberkahan dari Al-Qur’an,” katanya.

Kemerduan suara Hasanuddin memang layak diacungi jempol. Suami dari Fatmawati ini pernah beberapa kali mengikuti kejuaraan tilawatil qur’an mulai tingkat nasional hingga internasional. Ketika masih menjadi mahasiswa Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ), Jakarta, Sinaga beberapa kali mewakili DKI untuk kompetisi kejuaraan tahfidz Al-Qur’an di beberapa kota seperti Kendari, Pekanbaru, Bandung, dan Palu.

Sinaga juga pernah mewakili Indonesia untuk mengikuti Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) di Arab Saudi pada MTQ Internasional bidang tahfidz Al-Qur’an tahun 1996. Semua itu berkat kegigihannya sejak kecil menghafal Al-Qur’an. ”Alhamdulillah, pada usia 18 tahun saya sudah hafal Al-Qur’an,” tuturnya.

Menurut dosen Fakultas Usuluddin, Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta ini, untuk menjadi seorang hafiz dibutuhkan semangat yang kuat. Ia mulai menghafal ketika sekolah dan mondok di Pondok Pesantren Darul Ulum, Kisaran, Sumatra Utara. ”Kalau pagi saya sekolah dan malamnya mengaji,” ujarnya.

Dulu setiap santri diwajibkan memilih satu ekstra kurikuler dengan fasilitas yang telah tersedia. Mereka yang mengambil bidang pertanian akan disediakan lahan pertanian, yang memilih elektronik akan disediakan alat-alat praktik dan yang memilih tahfidz akan digembleng dengan sistem berasrama.

Sinaga memilih program tahfiz karena terinspirasi oleh para santri yang tekun menghafal Al- Qur’an di sudut-sudut masjid. Al-Qur’an yang mereka gunakan berukuran kecil. Padahal zaman dulu Al-Qur’an seperti itu hanya bisa didapat dan dipesan dari jamaah haji yang kembali ke Tanah Air.

Karena iri dengan mereka, diam-diam Sinaga ikut menghafal meski memakai Al-Qur’an berukuran besar. ”Tidak terasa saya bisa menghapal 5 juz tanpa bimbingan siapapun,” ujarnya.

Suatu ketika, gerak-gerik Sinaga diketahui pengurus pondok, akhirnya pengurus menyarankan masuk ke program tahfiz Al-Qur’an. Dengan dibimbing oleh Ustadz Armawi Abdurrahman, hafalan Sinaga mulai terprogram dan terarah.

Dengan target tersebut tidak ada waktu luang bagi Sinaga. Hampir setiap pagi, siang dan malam ia gunakan untuk menambah hafalan. Berkat perjuangan dan kerja kerasnya, ia berhasil menghafal Al-Qur’an selama 2,5 tahun. ”Pada angkatan saya, hanya 4 orang yang lulus 30 juz termasuk saya,” kenangnya.

Berkah Al Quran

Hasanuddinsaya termasuk orang yang tidak muluk-muluk menentukan keinginan. Meskipun ia lulus dengan nilai baik dan memiliki kelebihan hafal Al-Qur’an, namun ia tidak berambisi melanjutan kuliah. Bisa lulus dan menghapal Al-Qur’an baginya merupakan karunia yang besar.

Namun ada semacam berkah tersendiri yang ia dapatkan. Saat perpisahan santri, kiainya, KH Usman Efendy bertanya kepadanya, ”Kemana nanti setelah lulus sekolah dan pesantren? Ia hanya menjawab, ”Saya sendiri tidak terlalu berambisi untuk kuliah. Bagi saya bisa menghapal Al-Qur’an merupakan kelebihan yang luar biasa,” jawabnya.

Mendengar jawaban itu sang kiai hanya tersenyum. Lalu dikeluarkan sebuah kartu nama dan meminta agar Sinaga menghubunginya. ”Dulu dia murid saya. Kirimkan surat padanya lalu katakan maksudmu,” ujar kiai. Setelah mendapat pesan tersebut Hasanuddin lalu mengirimkan surat pada seseorang bernama Burhanuddin Pane, yang tinggal di Jakarta.

Mendapat kiriman surat dari santri yang cerdas ini, beberapa hari kemudian datang utusan untuk menjemput Sinaga. Di Jakarta, ia masuk kuliah di PTIQ dan kuliahnya dibiayai selama satu semester. Meskipun Burhanuddin mengatakan siap menanggung keperluan selama kuliah, namun ia memutuskan untuk tinggal di asrama. ”Demi memenuhi kebutuhan hidup dan biaya kuliah, saya mengajar ngaji di beberapa tempat,” kenangnya.

Karena terus mengembangkan bakat dan keterampilannya, Sinaga tidak hanya mengajar namun juga mengikuti perlombaan tilawatil Quran yang diadakan di dalam negeri dan mancanegara. Sampai suatu ketika ia diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) tahun 1997.

Latar belakang sejarah bisa menjadi salah satu imam rawatib di masjid terbesar se-Asia Tenggara ini juga karena perkenalannya dengan Syarifuddin Muhammad salah satu Qori internasional yang menjadi ketua Ikatan Persaudaraan Qari-Qariah, Hafidz-Hafidzah di Indonesia.

Saat itu Masjid Istiqlal terjadi kekosongan imam. Sarifuddin yang juga Wakil Imam Besar Masjid Istiqlal, saat itu meminta Sinaga untuk mengisi kekosongan imam. Akhirnya tawaran itu ia terima tahun 2006, ketika itu ia sudah menyelesaikan S2 nya dan menjadi dosen tetap di UIN Jakarta.

Di Masjid Istiqlal, Sinaga sering menjadi imam shalat Idul Fitri maupun Idul Adha. Di antara tujuh imam Masjid Istiqlal, ia memiliki ciri suara langgam Imam Masjidil Haram, Mekkah, Abdurrahman bin Abdul Aziz as-Sudais.

Selain di Masjid Istiqlal, Sinaga juga menjadi salah satu imam rawatib di Masjid Dian al-Mahri (Kubah Emas) Depok, Imam Shalat Malam di Masjid An-Nuur Jakarta Timur, dan sesekali menjadi imam di Masjid Istana Negara.  (sumber)

Kiprah ISNU di Pematangsiantar

April 10, 2018 Add Comment
ilustrasi
INFO PARAPAT -- Ummat Islam sebenarnya memiliki banyak keunggulan seperti SDM yang besar dengan tradisi keilmuan yang tinggi. ummat Islam memiliki potensi besar untuk maju dan berkembang. Namun potensi yang besar tersebut tidak disadari dan tidak termanfaatkan serta tidak dimanag dengan baik, sehingga menyebabkan mayoritas ummat Islam masih hidup dalam keterbelakangan dan kelemahan luar biasa dalam berbagai bidang.

Kondisi masyarakat Islam di pasuruan yang mayoritas adalah warga nahdliyin juga masih menghadapi masalah sosial seperti kemiskinan, banyaknya pengangguran dan rendahnya pendidikan. Dengan adanya kondisi tersebut, banyak dari mereka yang menjadi pembantu rumah tangga, kuli, atau TKI dan juga TKW. Masalah yang timbul selanjutnya adalah terbengkalainya masalah keluarga, yakni tingginya angka perceraian dan terabaikannya hak anak, termasuk rendahnya pendidikan anak dan rendahnya kesehatan anak.

Antara kemiskinan dan pendidikan memang merupakan mata rantai yang sulit dilepaskan, apakah kemiskinan terlebih dulu ada ataukah pendidikan rendah yang dulu ada sehingga menyebabkan kemiskinan? terlepas dari itu semua, keduanya (kemiskinan dan rendahnya pendidikan) merupakan persoalan sosial yang ada di kabupaten Pasuruan yang masih belum terselesaikan dengan baik. Hal ini disebabkan beberapa hal, yaitu:

1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang diyakini dan seharusnya sebagai lokomotif pembangunan daerah, ternyata faktanya belum berpihak untuk kepentingan rakyat.
2. Lemahnya akses masyarakat terhadap hasil pembangunan, sehingga masyarakat belum dapat menikmatinya.
3. Belum optimalnya pengetahuan masyarakat tentang teknologi tepat guna, sehingga potensi-potensi lokal belum dapat dimanfaatkan secara optimal.
4. Program pemerintah yang tidak tepat sasaran dan atau tidak sesuai kebutuhan masyarakat, karena kebijakan pemerintah hanya berorientasi menghabiskan anggaran, dan tidak dilakukan kajian yang mendalam terlebih dahulu tentang kondisi dan kebutuhan masyarakat.

Ilustrasi


Sebenarnya apabila merujuk pasal 28i (perubahan kedua tahun 2000 UUD 1945) yang menyatakan bahwa perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggungjawab negara terutama pemerintah, maka persoalan yang dihadapi masyarakat di Kabupaten pasuruan ini merupakan kewajiban dari pemerintah untuk menyelesaikannya. Disinilah perlu dijembatani antara masyarakat bawah dengan pengambil kebijakan.

Seiring hal tersebut di atas, NU terdorong untuk mengaktualisasikan sekaligus meningkatkan peranserta dan sumbangsihnya kepada pembangunan bangsa dan negara baik dalam bidang ekonomi, pendidikan maupun sosial. Semangat rahmatan lilalamin yang menjadi slogan NU perlu dicarikan model praktisnya yang ada dalam konsep Islam hadhari atau Islam berperadaban.

Oleh sebab itu NU terpanggil untuk menghimpun para sarjana dalam organisasi bernama ISNU sebagai badan otonom untuk turut menyelesaikan persoalan bangsa tersebut di atas. Untuk itu eksistensi ISNU haruslah sinergi dengan organisasi NU, sehingga gerakan yang akan dilakukan oleh ISNU pun juga gerakan yang bernafas da’wah bil hal sebagaimana yang diamanatkan oleh NU.



Tujuan ISNU

Visi ISNU adalah terwujudnya organisasi kemasyarakatan berbasis sarjana dan intelektual yang unggul dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat nahdliyin. Adapun misi ISNU adalah:

1. Mewujudkan generasi NU yang berbobot baik secara keilmuan, keimanan dan ketaqwaan, keagungan akhlak, maupun profesionalismenya,
2. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan turut serta meningkatkan taraf pendidikan, sosial dan ekonomi.
3. Merumuskan kebijakan publik yang berpihak pada penyelesaian masalah publik.
Tujuan didirikan ISNU adalah :
1. Menjadi pusat research and development (laboratorium) perumusan kebijakan publik warga nahdliyin.
2. Membantu NU dalam mencari solusi permasalahan bangsa pada umumnya dan masyarakat NU pada khususnya
3. Membantu meningkatkan bobot kualitas kegiatan NU dalam mencapai dan memperjuangkan kesejahteraan ummat dan masyarakat dalam wadah negara kesatuan RI.
4. Menyelenggarakan berbagai kegiatan pemikiran, penelitian dan pengkajian inovatif, strategis dan antisipatif.
5. Memperkaya muatan ilmiah kegiatan NU di berbagai bidang kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

ISNU di Pematangsiantar

ISNU di Pematangsiantar merupakan tingta pengurus cabang. PC ISNU Pematangsiantar diketuai oleh Imran Simanjuntak dan Ketua I dijabat Lintong Sirait. (baca)

Dalam beberapa pernyataan sikap, PC ISNU sering berdampingan dengan PC GP Ansor yang dijabat Arjuna.(sumber)

Sebagaimana PCNU (baca), ISNU di Pematangsiantar melakukan berbagai kegiatan organisasi di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Samora. (baca)

STAI Samora

Kehadiran #UstadzAbdulSomad dan #TGB di Medan akan Didampingi @oki_setiana Dewi sebagai MC

Februari 28, 2018 Add Comment

Jadwal Tabligh Akbar Ust Abdul Somad (UAS) dan Tuan Guru Bajang (TGB) di Medan dalam beberapa waktu medatang (lihat jadwal di sini) rencananya akan dihadiri Oki Setiana Dewi sebagai MC.

Hal itu diungkapkan alumni Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan, KH DR Dedi Masri, yang juga merupakan pengaruh Darul Ilmi Murni dan Ketua DPW IPI di akun Grup Whatsapp Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) DPW Sumut. (baca)

UAS dan TGB merupakan generasi muda yang sedang naik daun karena disurvei mempunyai elektabilitas untuk masuk bursa capres 2019. (baca)

Ini Harapan Gubri ke Pengusaha Ikatan Keluarga Islam Simalungun (IKEIS) untuk Pembangunan Bengkalis

Februari 13, 2018 Add Comment
Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman mengharapkan Ikatan Keluarga Islam Simalungun (IKEIS) Kabupaten Bengkalis dapat mendukung seluruh program percepatan pembagunan di Provinsi Riau seperti yang tertuang di Visi dan Misi Provinsi Riau.

Demikian diungkapkan Gubri saat memberikan kata sambutan di acara Marsombuh Sihol Ikatan Keluarga Islam Simalungun (IKEIS) Kabupaten Bengkalis yang dipusatkan di Gedung Aula Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kecamatan Mandau di Jalan Hangtuah, Simpang Pokok Jengkol, Duri, Kecamatan Mandau, Minggu (22/10/2017).

Dalam kesempatan tersebut, Gubri juga mengajak seluruh jajaran IKEIS se-Kabupaten Bengkalis dan elemen masyarakat se-Kabupaten Bengkalis dapat bersama, bahu-membahu memberikan kontribusi serta dukungan untuk pembangunan di Kabupaten Bengkalis khususnya dan Provinsi Riau umumnya.

Selain dihadiri beberapa anggota DPRD Kabupaten Bengkalis Dapil Mandau dan Pinggir, Ketua TP PKK (Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) Kabupaten Bengkalis, Kasmarni Amril, Kepala Satuan Kerja Pemkab Bengkalis, Camat Mandau, Camat Pinggir, Camat Bathin Solapan, Camat Talang Muandau, beberapa Kepala Forkomfinda Kabupaten Bengkalis, tokoh-tokoh masyarakat, acara IKEIS Kabupaten Bengkalis juga dihadiri langsung Wakil Bupati Simalungun Provinsi Sumatera Utara, Ir H Amran Sinaga M.Si. (sumber)


Pengembangan Danau Toba dkk Butuh US$700juta

Februari 13, 2018 Add Comment
Pembangunan infrastruktur di empat destinasi wisata prioritas yang menjadi bagian dari 10 kawasan strategis pariwisata nasional membutuhkan biaya US$700juta. Keempat daerah tujuan wisata prioritas itu adalah Danau Toba, Borobudur, Madalika, dan Labuan Bajo.

Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Strategis Kementerian PUPR Hadi Sucahyono mengatakan bahwa anggaran yang dibutuhkan itu tersebut terdiri atas pinjaman World Bank sebesar US$300 juta dan APBN sebanyak US$400 juta.

"Dari US$400 juta APBN ini dilakukan secara bertahap anggarannya selama 5 tahun. Dimulai dari tahun ini, 2018," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (28/1/2018).

Anggaran senilai US$400 juta tersebut akan digunakan membangun infrastruktur jalan, permukiman, air bersih, dan sanitasi hingga penataan destinasi wisata.

"Kami juga bekerja sama dengan masyarakat dan privat industri seperti agen travel. Pembangunan ini enggak menunggu masterplan karena urgen dibangun, kami pakai kajian yang ada sebelumnya," tuturnya.

Hadi menuturkan bahwa pembangunan wilayah kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) akan terdapat dalam Masterplan dan Development Plan Wilayah Pengembangan Strategis yang memuat program 20 tahunan, 10 tahunan, 5 tahunan, yang kemudian didetailkan ke dalam program jangka pendek dan tahunan.

"Masterplannya baru ada pada Maret. Ini kami menggunakan kajian dahulu untuk pembangunannya. Enggak nunggu masterplan. Apa yang harus dibangun ya, kami bangun," ujarnya.

Di destinasi Danau Toba, lanjutnya, Kementerian PUPR membangun jalan nasional seperti jalan lingkar luar Danau Toba, lalu jalan akses ke Bandara Sibisa, jalan akses ke Badan Otorita Danau Toba, dan jalan akses menuju Taman Bunga di Humbang Hasundutan.

Pariwisata Danau Toba nantinya akan ditopang juga oleh jalan tol. Setelah jalan tol Kualanamu—Medan—Tebing Tinggi dan Medan—Binjai rampung, Kementerian PUPR bakal melanjutkan jaringan tol dari Tebing Tinggi—Pematang Siantar—Parapat.

Selain membangun jalan tentu membangun pemukiman dengan sejumlah prasarana.

Pembangunan infrastruktur dasar dan penanganan sanitasi dengan membangun toilet, tempat pengelolaan sampah reuse, reduce, dan recycle (TPS 3R), mandi cuci kakus komunal, dan system penyediaan air bersih.

"Pembangunan yang sama juga dilakukan di KSPN lainnya, tapi yang di Mandalika sendiri kami lakukan di luar KEK [kawasan ekonomi khusus] yakni jalan akses menuju ke sana," katanya.

Pembangunan KSPN ini tidak hanya dilakukan oleh Kementerian PUPR, tetapi juga bekerja sama dengan kementerian lainnya dan pemerintah daerah.

"Jalan-jalan provinsi dan kabupaten yang menuju kawasan pariwisata dibangun oleh pemerintah daerah," ucap Hadi. (sumber)

Wagubsu Hadiri Peresmian Gedung Geopark Parapat

Februari 13, 2018 Add Comment
Wagubsu Dr Nurhajizah Marpaung menghadiri peresmian Pusat Informasi Geopark Nasional Kaldera Toba . Peresmian ini dilakukan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Kamis (18/1) di Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun.

Pada persemian itu Wagubsu juga menyaksikan penandatanganan naskah penyerahan Pusat Informasi yang disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Simalungun yang diterima Wakil Bupati Simalungun, Amran Sinaga.

Wagubsu pada kesempatan itu mengharapkan kementerian ESDM terus mendukung pengembangan Geopark Kaldera Toba (GKT) seperti pusat-pusat informasi yang sedang dan akan dipersiapkan yaitu Tongging kabupaten Karo, Huta Ginjang Kabupaten Tapanuli Utara), Sipinsur kabupaten Humbang Hasundutan, Silalahi kabupaten Dairi dan Galery di Sigulatti kabupaten Samosir. “Kami mohon dukungan yang kuat dari Bapak Menteri, karena dukungan ini sangat penting dalam pencapaian Geopark Kaldera Toba,” ujar Wagubsu.

Wagubsu optimis dengan segenap upaya dan kerjasama yang terus dilakukan semua pihak keinginan bersama menjadikan Danau Toba anngota UNesco Global Geopark. “Dan ini tentunya relevsn dengan penetapan danau toba sebagai kawasan strategis nasional dan merupakab 10 destinasi prioritas beyond Bali, yang saat ini menjadi prioritas untik dikembangkan,” sebut Nurhajizah.

Yonan dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar ke depan geocenter (pusat informasi) ini dapat berkembang menjadi geocenter berstandar internasional. “Tolong agar dapat dioperasikan dengan baik. Kita bantu dan dukung Pemkab untuk mengisi dan mengoperasikan. Ini adalah salah satu geopark di atas gunung yang terbesar di dunia, bahkan di Eropa saya tidak lihat yang sebesar ini. Tantangannya adalah bagaimana membuatnya menjadi pusat tujuan wisata,” ujar Jonan.

Selain operasional dari Pusat Informasi ini, infrastruktur lanjut Menteri, juga menjadi perhatian Pemerintah. “Nanti prasarana kereta api relnya diperbaiki dari Medan ke Siantar yang tadinya 3 jam kalau itu diperbaiki nanti itu bisa 1 jam,” lanjutnya.

“Tantangan paling penting, tidak ada yang bisa mengembangkan kecuali Bapak Ibu yang asli sini. Listrik, infrastruktur, dan penunjangnya akan ditingkatkan, tapi core-nya harus bagus. Kalau dikelola dengan kualitas sama pasti harganya nanti sama (dengan di Eropa),” ujar Jonan.

Sementara itu, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudy Suhendar menyampaikan, peresmian ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk mempercepat proses pengakuan Kaldera Danau Toba sebagai warisan geologi dunia dan masuk menjadi anggota UNESCO Global Geopark.

Pusat Informasi Geopark Nasional Kaldera Danau Toba menyajikan beragam informasi atas kronologi historis peristiwa super volcano membentuk kaldera gunung api serta keunikan peristiwa geologi lainnya. Selain itu, kehadiran tempat yang memiliki luas 17 x 8 meter ini akan memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat menumbuhkan rasa cinta dalam melindungi warisan geologi dan kesadaran akan pentingnya pelestarian bumi.

Pusat Informasi Geopark Nasional Kaldera Toba yang dibangun atas kerjasama Badan Geologi dan Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara dapat menjadi etalase Geopark Nasional Kaldera Toba. Bangunan ini berada di kawasan Pagoda Pantai Bebas, Panggung Pertunjukan Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun, Parapat, Sumatra Utara. “Lahan dan Bangunan disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Simalungun, sementara pengisian materi informasi dilakukan oleh Kementerian lESDM melalui Badan Geologi,” katanya.

Turut hadir pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Simalungun Amran Sinaga, Bupati Toba Samosir, dan mewakili bupati sekawasan Danau Toba, Ketua Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba (BPGKT), Alimin Ginting, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provsu Dr Hidayati, General Manager BPGKT dan para pengurus lainnya. (sumber)